[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu angkat bicara terkait berita pengalihan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dari PT Angkasa Pura II (AP II) kepada PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).
"Penyerahan Bandara Halim ke Lion Grup bukti nyata kerja Oligarki. Setelah direnovasi dg habiskan uang Negara APBN sekitar Rp 6 trilyun - langsung diserahkan ke swasta. Kurang enak apalagi?" kata Said Didu di akun twitternya, Sabtu (23/7/2022).
Dilansir berbagai media, PT Angkasa Pura II (yang merupakan BUMN) dipastikan tidak akan lagi mengelola Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Operasional bandara itu selanjutnya akan dikelola oleh PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS). PT ATS sendiri adalah anak usaha dari Lion Air Group yang dimiliki pengusaha Rusdi Kirana.
Keputusan tersebut berdasarkan rapat pada 20 Juli 2022 antara TNI AU, PT AP II, dan PT ATS yang sepakat melaksanakan serah terima pengelolaan lahan 21 hektare di bandara Halim Perdanakusuma. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut berkomentar terkait hal itu.
Pihak Kemenhub menyerahkan sepenuhnya kepada TNI AU, pasalnya lahan tersebut di milik TNI AU. "Silakan tanya ke pihak TNI, karena itu lahan milik TNI AU," kata Adita kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (22/7/2022).
Menurut dia sampai saat ini secara regulasi Bandara Halim masih di bawah Angkasa Pura II sebelum ada keputusan resmi. Pihak Kemenhub masih menunggu hasil koordinasi antara AP II, stakeholders terkait dengan TNI AU.
"Hingga saat ini secara regulasi Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Halim masih Angkasa Pura II. Kami masih menunggu hasil koordinasi yang dilakukan AP II bersama stakeholders terkait khususnya dengan pihak TNI AU sebagai pemilik lahan," ungkapnya.
Sebagai informasi keputusan alih kelola berdasarkan persetujuan rapat pada 20 Juli 2022 antara TNI AU, PT AP II, dan PT ATS yang sepakat melaksanakan serah terima pengelolaan lahan 21 hektare di bandara Halim Perdanakusuma.
*link berita:
Penyerahan Bandara Halim ke Lion Grup bukti nyata kerja Oligarki.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) July 23, 2022
Setelah direnovasi dg habiskan uang Negara APBN sktr Rp 6 trilyun - langsung diserahkan ke swasta.
Kurang enak apalagi ?
Alhamduillah. Setelah rampung renovasi dgn biaya APBN, tinggal serahkan pengelolaannya ke Lion Group.
— ️️️️ ️️️️️️️️ (@UyokBack) July 23, 2022
Renovasi Bandara Halim Hampir Rampung‚ Mulai Operasional September https://t.co/QTFpars4SJ