REZIM TOLO-TOLO
Oleh: Azwar Siregar
Sebelumnya saya harus sampaikan, kita sedang membicarakan Negara Philivina. Tetapi kalau ada kesamaan dengan Negaramu, itu mungkin cuma kebetulan yang disengaja.
Menurut saya, Rezim Tolo-tolo (kalau ada yang mau menambahkan huruf "l", silahkan) memang dungunya sudah keterlaluan.
Lupakan dulu sejenak hobby Pemerintahnya yang menyusahkan rakyatnya sendiri. Segala mengisi Bensin aja sok-sokan mesti pakai Aplikasi. Bergaya sudah siap menyambut era industri Lima titik Kosong.
Padahal di Kampung-kampung masih banyak daerah yang belum masuk sinyal jaringan seluler.
Kalau kata netizen cerdas "sok-sokan menyuruh rakyat isi BBM pakai Aplikasi, Pemilu-nya saja masih pakai Kardus, weka-weka-weka..."
Kita lupakan juga ekspektasi berlebihan terhadap Presiden Tolo-tolonya (kalau mau pakai "l", resiko ditanggung sendiri).
Sampai sekarang saya masih ngakak, baca cuitan Ucin Syihab. Seleb Twitter. Konon masih keluarga Rasulullah (Eh, tapi Abu Lahab juga masih Paman Rasulullah kan? Mungkin watak orang ini menyimpang ke Paman Buyut-nya, Abu Lahab).
Si Ucin ini membuat Cuitan beruntun. Sudah mirip Jubir Presiden Tolo-tolo. Sudah yakin 100 persen. Mang Putin dan Pelawak Zelensky akan dan harus "berdamai". Tidak bisa tidak. Karena kali ini yang turun tangan untuk mendamaikan mereka adalah Presiden Negara Philivina. Presiden Terbaik Sedunia (silahkan tambahkan "Kolam").
Ngawurnya menyundul langit. Lha, Presiden Tolo-tolo ini justru sumber Perpecahan rakyat Philivina. Semenjak dia maju menjadi Gubernur Ibu Kota Mannila. Dengan simbol Baju Kotak-kotak. Artinya ada dua. Kalau menang dia akan membuat rakyat terkotak-kotak. Kemudian dua juga akan memerintah tanpa k-Otak!
Ya semua terbukti. Rakyat di Negaranya terbelah.
Jadi gimana mau mendamaikan orang lain kalau rakyatnya sendiri dia pecah-belah. Mang Putin juga pasti tahu. Semuanya cuma banyolan dari seorang Pelawak. Makanya tidak lama setelah bertemu Presiden Tolo-tolo dari Philivina, rudal-rudal Rusia semakin gencar menyerang Ukraina.
Sebenarnya sangat banyak Kedunguan yang bolak-balik dipamerkan oleh Presiden Tolo-tolo dari Philivina itu. Sembilan dari Sepuluh Kebijakannya adalah contoh paling bagus dari Kedunguan.
Tapi ya, mari kita berbicara yang sedang terjadi saja.
Seperti kita tahu, Perang Rusia dan Ukraina membuat harga-harga sumber energi menaik tajam. Minyak Bumi, Gas, Batubara dan Minyak Sawit. Semuanya ada dan banyak di Philivina.
Lututna (boleh baca "lucunya" dan boleh baca "Luhutnya"), kondisi yang seharusnya bisa membuat Negara Philivina untung besar ini gagal dimanfaatkan oleh Presiden Tolo-tolo dengan rezim Tolo-tolonya.
Malah harga Minyak Goreng di Negaranya meroket. Tapi harga Sawit di Petaninya malah turun drastis. Kok bisa ya?
Saya kira hanya otak yang diletakkan di Lutut yang mampu membuat kejadian seperti ini terwujud di Dunia Nyata.
Sawit-sawit Petani banyak menumpuk di depan Pabrik. Pabrik bilang belum bisa terima. Alasannya masih banyak stok CPO yang menumpuk.
Lha, bukannya si Presiden Tolo-tolo bilang, Presiden Negara lain sampai menelpon dia. Curhat minta dikirimin Minyak Goreng. Berarti banyak yang butuhkan?
Belum lagi, katanya Solar di negara Philivina sekarat. Banyak antrian sampai bermalam di SPBU. Lah, apa kabar Program Bio Dieselnya?
Saya bacanya di Media, program Bio Diesel dengan campuran Sawit 100 persen (D100) sudah masuk tahap Pengujian. Bahkan sudah mulai diproduksi.
Jadi apa alasannya harga Sawit di Philivina terjun bebas?
Ya sudahlah. Capek memang memikirkan alur berpikir orang yang jarang menggunakan Pikiran.
Tapi paling tidak, kalian rakyat Philipina sudah bertahun-tahun menderita, apa tidak kapok, mau Pilpres disodorkan orang yang sama. Cuma beda tampang sedikit lebih enak dilihat. Plus hobby nonton Porno.
Negara kalian benar-benar mengkhawatirkan....
(fb)