[PORTAL-ISLAM.ID] Indonesia harus mewaspadai kemungkinan dampak dari peristiwa penembakan terhadap mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pembunuhan Abe disebut bisa menginspirasi tindakan serupa kepada pejabat di Indonesia.
Pendapat ini disampaikan pengamat intelijen Marsda Purnawirawan Prayitno Ramelan dalam keterangan yang dilansir KOMPAS.TV, Sabtu (9/7/2022).
Menurutnya, aksi pelaku bernama Tetsuya Yamagami yang menyerang Abe seorang diri dapat mengilhami pelaku teror lainnya bertindak seorang diri. Dalam istilah intelijen, kata Prayitno, tindakan terror seorang diri disebut 'lone wolf'.
“Secara psikologis, kasus ini bukan tidak mungkin bisa menginspirasi baik lone wolf, mereka-mereka yang tidak puas atau juga kelompok radikal di negara lain termasuk di Indonesia,” ungkapnya.
Namun oleh netizen Mbah Uyok hal itu dibalas telak.
"Wis to rasah ngoyoworo... Selama rezim Jokowi, kita selalu disuguhi hal2 kontradiktif spt ini. Jaka Sembung Mabok Cilok," sentil Mbah @UyokBack.
Kondisi 1: Disuguhi informasi bahwa gerakan radikal & teroris sedemikian mengerikan dan masif.
Kondisi 2: Disuguhi informasi betapa dekatnya Presiden dgn rakyat. Selalu berkerumun, tak berjarak.
Jika kondisi 1 benar adanya, seharusnya kondisi 2 sulit terpenuhi demi keamanan Presiden.
Wis to rasah ngoyoworo...
— ً (@UyokBack) July 10, 2022
Selama rezim Jokowi, kita selalu disuguhi hal2 kontradiktif spt ini.
Jaka Sembung Mabok Cilok. https://t.co/0p6nWJ3Nyn pic.twitter.com/eWexazt1kB