[PORTAL-ISLAM.ID] Tim Nasional Sepak Bola Israel maju ke putaran final Piala Dunia U-20 pada tahun 2023. Dengan begitu Israel akan bertanding di Indonesia yang ditunjuk Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut pada 2023.
Lolosnya timnas Israel tentunya menjadi masalah, karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Langkah yang diambil timnas Indonesia untuk menghindar bermain sebagai upaya tidak mengakui keberadaan Israel di dunia yang menjajah bangsa Palestina. Selain itu, Indonesia juga selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel.
Menanggapi pemberitaan yang ramai diperbincangkan, PSSI merilis pernyataan terkait keberhasilan timnas Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023, bagi PSSI itu urusan politik tidak berkaitan dengan sepak bola.
Pernyataan itu tentunya banyak mendapat kecaman mulai dari para pengamat sepak bola hingga lembaga kemanusiaan. Sebab, Indonesia sempat menolak bertanding dengan timnas Israel jelang menuju Piala Dunia 1958 di Swedia sampai kontingen Indonesia tidak bisa melanjutkan pada babak selanjutnya.
“Mungkin pak Iriawan lupa kalau sepak bola dan olahraga kan tidak bisa dipisahkan begitu saja dari politik atau perkembangan politik,” ujar pengamat sepak bola Dhimam Abrar Djuaraid dalam wawancara bersama wartawan senior FNN Hersubeno Arief di kanal YouTube Hersubeno Point, Ahad (3/7/22).
“Hal ini menyangkut konstitusi Indonesia, bahwa konstitusi telah menegaskan penjajahan di seluruh muka bumi harus disingkarkan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan dan ini ada di pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Jadi, itu dasar sekali, Undang-undang tentang olahraga maupun tentang hubungan internasional, apapun itu harus tunduk dan mengalah terhadap Undang-undang Dasar 1945,” lanjutnya
Berbicara tentang keadilan, maka dunia olahraga saat ini sedang menyaksikan ketidakadilan dan diskriminasi, yang dipertontonkan secara terbuka. Pentingnya menjauhkan Indonesia dari situasi tidak kondusif seperti membiarkan kehadiran timnas Israel untuk bermain bola di Indonesia, yang akan memunculkan kontroversi tajam dan meluas, bisa berpengaruh pada kelancaran dan kualitas Pileg dan Pilpres 2024.
“Bisa menjadi alternatif, apabila Israel boleh datang, tetapi harus tidak memakai bendera Israel, tidak menyanyikan lagu kebangsaan Israel, dan memakai nama lain, saya kira itu akan menjadi win win solution,Indonesia harus tegas karena ini bertentangan dengan konstitusi kita,” tutup Dhimam Abrar. (FNN)