ISLAM TAK MUNGKIN SALAH
Oleh: Felix Siauw
Yang datang dari Islam takkan pernah menyengsarakan, menyusahkan, memecah belah, apalagi membinasakan, sebab Islam itu diturunkan oleh Allah Dzat Yang Maha baik.
Maka apapun yang buruk jelas tidak bisa dinisbatkan pada Islam, sebab sama saja menuduh Allah menurunkan sesuatu yang tidak baik dan merusak, naudzubillahi.
Justru Islam itu saat diterapkan akan menyatukan yang tercerai, melembutkan yang keras, mengganti benci dengan cinta, juga mengubah perilaku keji menjadi akhlak mulia.
Itu yang kita dapati dari pengakuan Ja'far bin Abu Thalib, saat menjawab tuduhan Amru bin Ash wakil Quraisy yang saat itu belum Muslim, di depan Najasyi Raja Habasyah.
Dan itu pula yang terjadi dengan saya, Islam menyelamatkan saya dan membuat saya menjadi manusia yang jauh lebih baik, memberi arti dalam kehidupan juga kematian.
Dulu saya tak kenal apa rasa sayang pada orangtua, sangat individualistik, tak peduli pada lingkungan, menilai segala hal dari sudut pandang duniawi, sangat sekuler.
Tapi saat mendapatkan Islam, saya mulai belajar mencintai orangtua juga manusia lain, peduli pada kesulitan orang lain dan ingin berbuat sesuatu untuk memberi kebaikan.
Alhamdulillah, sebab saya merasa betapa berarti Islam bagi saya, karena itulah saya ingin yang lain juga menegetahui indah dan hebatnya, dahsyat dan sempurnanya.
Yang datang dari Islam, apapun itu, takkan pernah salah. Kalau ada yang salah, artinya kita belum penuh menerapkan Islam, sebab Islam diturunkan sebagai solusi bagi manusia.
Lihat saja bagaimana Islam pernah diterapkan secara penuh selama hampir 13 abad, saat itulah kaum Muslim berjaya di dunia, memberikan kontribusi secara maksimal.
Pada masa itu, contoh dari Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin, dilanjutkan oleh para khalifah dari Umayyah, Abbasiyyah, sampai Utsmaniyyah hingga runtuhnya di 1924.
Yang perlu kita pastikan, apakah yang kita perjuangkan itu adalah benar berdasar Kitabullah dan Sunnah, sedang kata-kata manusia, tidak terlalu penting bagi kita.
Maka bila kita sudah memiliki dasar argumen dari Kitabullah dan Sunnah, tuduhan-tuduhan apapun bisa diabaikan, tunjukkan saja amal dakwah dengan akhlak yg baik.
(*)