Fatwa Syaikh Bin Baz Terkait Keturunan Rasulullah
“Orang-orang seperti mereka (Keturunan Rasulullah) itu, terdapat di berbagai tempat dan negeri. Mereka, terkenal juga dengan gelar Syarif.
Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, mereka itu berasal dari keturunan Ahlul Bait Rasulallah shallallahu'alaihi wa sallam.
Di antara mereka itu, ada yang silsilahnya berasal dari Al Hasan radhiyallahu'anhu dan ada pula yang berasal dari Al Husein radhiyallahu'anhu.
Ada yang dikenal dengan gelar Sayyid dan ada juga yang dikenal dengan gelar Syarif.
Itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di Yaman dan di negeri-negeri lain.
Mereka itu, sesungguhnya wajib bertakwa kepada Allah dan harus menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan Allah bagi mereka. Semestinya, mereka itu harus menjadi orang-orang yang paling menjauhi segala macam keburukan.
Kemuliaan silsilah mereka wajib dihormati, dan tidak boleh disalahgunakan oleh orang yang bersangkutan.
Jika mereka diberi sesuatu dari Baitul Mal, itu memang telah menjadi hak yang dikaruniakan Allah kepada mereka. Pemberian halal lainnya, yang bukan zakat, tidak ada salahnya kalau mereka itu mau menerimanya. Akan tetapi, kalau silsilah yang mulia itu disalahgunakan, lalu ia beranggapan bahwa orang yang mempunyai silsilah itu dapat mewajibkan orang lain supaya memberi ini dan itu, sungguh itu merupakan perbuatan yang tidak patut.
Keturunan Rasulallah shallallahu'alaihi wa sallam adalah keturunan yang termulia, dan Bani Hasyim adalah yang paling afdhal/utama dikalangan orang-orang Arab. Oleh karena itu, tidak patut kalau mereka melakukan sesuatu yang mencemarkan kemuliaan martabat mereka sendiri, baik berupa perbuatan, ucapan ataupun perilaku yang rendah.
Adapun, soal menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereka apa yang telah menjadi hak mereka, atau memberi maaf atas kesalahan mereka terhadap orang lain, dan tidak mempersoalkan kekeliruan mereka yang tidak menyentuh soal agama, semuanya itu adalah kebajikan.
Dalam sebuah hadits Rasulallah shallallahu'alaihi wa sallam berulang-ulang mewanti-wanti, "Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul Baitku, kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul Baitku."
Jadi, berbuat baik terhadap mereka, memaafkan kekeliruan mereka yang bersifat pribadi, menghargai mereka sesuai dengan derajatnya, dan membantu mereka pada saat-saat membutuhkan, semuanya itu merupakn perbuatan baik dan kebajikan kepada mereka.”
****
Demikianlah pengakuan Syaikh Abdul Aziz bin Baz tentang masih wujudnya cucu/keturunan Nabi shallallahu'alaihi wa sallam yang dimuat dalam majalah "Al Madinah" halaman 9 nomor 5692 tanggal 07 Muharram 1402 H bertepatan tanggal 24 Oktober 1982.
****