[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat Politik Rocky Gerung menduga Ganjarist--relawan Ganjar Pranowo yang diketuai oleh Eko Kuntadhi--berada di balik deklarasi dukung Anies Baswedan yang mengatasnamakan FPI Reborn.
Rocky menilai, Ganjarist mengatur acara deklarasi dukung Anies jadi presiden di Patung Kuda, kemarin.
"Orang langsung tahu itu, ini kerjaannya Ganjarist," ujar Rocky dikutip Populis.id dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan bahwa Ganjarist sengaja mengatur acara deklarasi itu untuk memunculkan narasi islamofobia yang kemudian dapat menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.
Hal ini, kata Rocky, berkaitan dengan persaingan Pilpres 2024 antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Seperti diketahui bahwa keduanya digadang-gadang bakal maju menjadi capres di 2024 mendatang.
Tak hanya itu, keduanya pun memiliki basis massa yang berideologi berlawanan. Ganjar dikenal sebagai sosok dan memiliki basis massa nasionalis. Sementara Anies adalah sosok yang religius dengan latar belakang organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan memiliki basis massa Islam di daerah perkotaan.
"Seolah-olah Anies itu diasuh oleh 212, diasuh FPI dan HTI, kan jahatnya di situ," ujar Rocky.
Menurut dia, upaya menjatuhkan lawan politik dengan narasi islamofobia adalah hal yang hina. "Seolah-olah Anies tidak punya kemampuan selain berlindung di balik kekadrunan," ungkapnya.
Rocky kemudian menjelaskan peta dukungan Anies di berbagai daerah. Menurutnya, sebagian besar muslim perkotaan memang mendukung Anies, tetapi tidak dengan muslim di daerah.
"Di daerah, beberapa fasilitas politik muslim masih mempertanyakan Anies," ujarnya.
Namun demikian, Rocky menilai bahwa elektabilitas Anies justru akan meningkat usai peristiwa deklarasi gadungan mengatasnamakan FPI Reborn tersebut.
"Justru Anies akan dapat elektabilitas berlebih ketika diketahui deklarasi tersebut adalah hoaks (atau settingan)," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui bahwa sejumlah massa mengatasnamakan FPI Reborn melakukan deklarasi mendukung Anies maju menjadi capres 2024.
Aksi deklarasi tersebut viral di media sosial, belakangan diketahui pesertanya dibayar sebesar Rp150 ribu per orang. Dan, bahkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Persaudaraan Islam (FPI) membantah telah mengundang dan melakukan deklarasi itu. Mereka bahkan belum menentukan sikap dukung mendukung capres di 2024 mendatang.[populis]