[PORTAL-ISLAM.ID] Kelompok ‘Majelis Sang Presiden’ yang menyatakan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden, disebut-sebut sengaja didesign untuk menjatuhkan citra Gubernur DKI Jakarta itu. Apalagi dengan menyebut Anies mendapat dukungan dari eks anggota HTI, FPI dan eks napi terorisme.
Deklarasi mendukung Anies Baswedan pada Rabu (8/6/2022) di Hotel Bidakara Jakarta itu sempat menjadi sorotan karena ada 4 bendera tauhid yang terpasang di pangung acara. Para peserta deklarasi yang hadir sempat bersitegang karena bendera itu.
Apalagi belakangan polisi menyatakan akan mengusut keberadaan bendera yang juga dipakai organisasi Hizbut Thahrir Indonesia (HTI) yang telah dinyatakan oleh pemerintah sebagai ormas terlarang.
Relawan Anies Baswedan mengaku tidak mengenal kelompok Majelis Sang Presiden. Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Pusat, Muhammad Ramli Rahim menyebut, deklarasi dukung Anies yang digelar kelompok ‘majelis presiden kami’ itu agak aneh, karena relawan Anies jarang menggelar acara mewah.
“Kami mayoritas membuat kegiatan yang sederhana karena memang tak ada yang mendanai kami,” katanya.
Orang yang disebut sebagai inisator acara deklarasi itu bernama Abu Abdurrahman. Sebagian menyebut, Abu Abdurrahman memiliki nama asli Ahmad Amsori.
Kumparan.com menyebut Amsori terlihat memakai kacamata, peci berwarna hitam, dan baju kemeja bewarna putih di lokasi acara itu. Dia terlihat berlalu lalang di ballroom tempat acara dilangsungkan dan selalu memakai masker.
Sebuah akun twitter @BuronanMabes membongkar kedok Amsori.
Pada Pilpres 2019 lalu, Amsori merupakan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin.
Akun itu juga menyebut ada operasi terstruktur untuk mendiskreditkan Anies dan kelompok Islam yang mendukungnya di balik aksi deklatasi Anies sebagai capres. Apalagi polisi juga menyatakan akan mengusut kasus pengibaran bendera tauhid di acara itu.
“Tanpa dukungan dana, Amsori tidak akan mudah melakukan Operasi Cipta Kondisi tersebut,” tulis akun itu.