SEBENARNYA...
Bos, sebenarnya, dari 10, 20 tahun lalu, usul agar yg naik Borobudur itu dibatasi sudah ada. Arkeolog, ilmuwan sudah bersuara. Tidak percaya? Coba buka google, kamu cari tulisan2 mereka, riset2 mereka. Pasti nemu.
Kenapa harus dibatasi? Karena candi Borobudur itu memang harus dilindungi. Itu clear sekali. Itu juga kan rumah ibadah, harus dibatasi. Dihormati.
Nah, gimana cara membatasinya?
Kamu kunci dengan kuota, batasi. Astaga, itu tidak butuh teknologi tingkat tinggi. Cukup antrian saja bisa. Siapa duluan, dia dapat. Bisa antrian di tempat, antrian online, apapun itu.
Nah, dengan kamu batasi lewat tket Rp 750.000, astaga! Itu bukan pembatasan. Kamu membuat kasta. Lewat uang. Siapa yg punya uang dia naik, siapa yg tidak, silahkan di bawah saja.
Dari dulu, ahli2 sdh bersuara, batasi yg naik. Jangan heroik sekali seolah kalian yg punya ide itu. Gaya sok melestarikan, eh, malah pasang tiket mahal buat yg naik. Itu lucuk.
Juga soal turis yg duduk sembarangan, nyampah, dll. Kamu didik dong. Kamu paksa mereka tertib. Itulah guna pengelola. Kenapa sih orang2 itu bandel, simpel: karena hukum tdk ditegakkan. Coba kalau kamu tulis di depan candi: siapa yg nyampah didenda 1 juta. Dan kamu tegakkan tanpa ampun! Kamu pasang CCTV, petugas, dijamin yg bandel2 pada kapok.
Di Indonesia ini, rakyat terus disalahkan. Lupa, rakyat itu ndableg, karena hukum, peraturan, memang dikasih contoh buat dilanggar.
Bisa mendidik mereka? bisa!
Soal Borobudur ini simpel banget deh. Kalau kamu memang benar2 mau melindunginya:
1. Tutup total akses ke atas. Siapapun tdk boleh. Kecuali utk acara keagamaan, riset, akademik, dll. Pejabat? Tidak boleh juga dong. Memangnya mereka mau ngapain naik?
2. Gratiskan tiket masuk ke sekitar candi. Gratiskan total.
3. Pemerintah gelontorkan 50-100 milyar setahun buat pemeliharaan, dll, cukup tidak? Kamu beli gorden saja bisa milyaran. Masa' utk candi Borobudur tdk bisa?
Semua happy. Rakyat happy. Borobudur aman.
Tapi begitulah deh, sejak dulu, di negeri ini apapun dijadikan cuan. Dikit2 tiket, dikit2 masuk bayar.
Revolusi mental yukss!
(By Tere Liye)
*fb