Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)
Kita semua tidak pernah menduga akan lahirnya generasi Barongsai. Generasi pemimpin yang tuli dan buta, mengira negara ini lahir tanpa perjuangan darah dan nyawa, merasakan hidup susah dan dibantai penjajah, melupakan resiko dan keselamatan hidupnya demi anak cucu dan Indonesia harus merdeka lepas dari penjajahan.
Pejuang sejati membebaskan negara dan rakyat dari penderitaan panjang penjajahan mencari cara untuk Republik ini merdeka dan rakyat bisa hidup layaknya sebagai manusia merdeka. Jangan sampai datang lagi penjajah baru apapun bentuknya.
Mereka membuat benteng pertahanan bunyi UUD 1945. Presiden ialah Orang Indonesia Asli (pasal 6 ayat 1). Tiba tiba dari alam baka mereka menangis mengetahui pasal itu di diganti, pertanda akan datangnya kembali penjajah baru di Nusantara… mengerikan.
Pasal tersebut di delete oleh generasi yang otaknya kosong dan kering sejarah para pejuang kemerdekaan. Generasi hedonis yang dangkal spiritual karena hidupnya hanya mengabdi perut dan nafsu kesenangan duniawi. Generasi dungu sebagai generasi Barongsai bernafsu memutar jarum sejarah melebihi 360 derajat.
Saat ini lahir generasi aktor politik Barongsai bermuka badak hanya sibuk memainkan semua kiat dan rekayasa narsistik menyatu dengan oligarki, semua kesurupan menenggelamkan sejarah, mengubah arah dan kompas negara sesuai paham kapitalis dan iblis komunis.
Belakangan bermunculan berbagai tingkah pola pemimpin yang menyimpang dari koridor etik berbangsa. Kesibukan berpolitik tanpa etika itu nampaknya jalan terus. Tidak ada sedikitpun terlihat kepedulian terkait derita panjang rakyat yang terhempas ke pinggiran wilayah berlumpur politik.. sementara para politisi hanya sibuk dengan dunianya mengejar ambisinya, mengejar kekuasaan menjadi tujuan utama.
Mendengking terdengar mulai meninggi suara tuntutan rakyat yang merindukan pemimpin berkualifikasi “strong leader”, hanya ada satu jalan, perjuangan oleh kaum Bumi Poetra – Kembali ke UUD ’45 Asli. Hentikan dan hancurkan generasi Barongsay pemakan bangkai rakyat.
Perubahan tidak akan terjadi jika kita menunggu orang lain atau waktu yang lain. Kitalah yang ditunggu-tunggu. Kita adalah perubahan yang dicari”. (Barack Obama). (AHM)