[PORTAL-ISLAM.ID] Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah membantah sejumlah pihak yang mengatakan Ancol merugi lantaran terselenggaranya ajang balap Formula E.
Gaisz juga menyindir masyarakat yang tidak mendukung terselenggaranya formula E.
"Saya bersimpati kepada anda atas rasa frustrasi yg anda rasakan melihat keberhasilan2 Jakarta yg Gubernurnya Anies Baswedan.," tulinya dalam akun twitter @GeiszChalifah.
Ia juga turut membandingan kerugian sebenarnya yakni proyek LRT sudah berjalan.
"Bila bicara kerugian maka sangat jelas di depan mata anda proyek LRT, cuma 5.8 KM biayanya 6.5 T. Cost perbulan 12 M pemasukannya cuma Rp 500 jt," katanya
Sebelumya Geisz mengatakan Ancol mendulang keuntungan yang cukup besar dari ajang balap Formula E.
"Ancol sangat diuntungkan," kata Geisz.
Geisz menuturkan, penggunaan lahan Ancol Timur sebagai sirkuit menguntungkan lantaran ada pembayaran sewa dari BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E.
Dalam artian, penggunaan sirkuit Formula E menerapkan skema business to business.
Jakpro membayar sewa selama tiga tahun penyelenggaraan balapan.
Setelahnya, sirkuit akan menjadi milik Ancol.
Namun, Geisz tak tahun rincian kerja sama sewa sirkuit tersebut.
"Ini bisnis biasa karena Jakpro bayar (sewa lahan). Mereka bikin berkala beberapa bulan dalam satu tahun. Tidak digunakan sepanjang tahun untuk mereka. Setelah itu kita kelola. Jadi, kita bikin simpel tapi tidak melanggar aturan. Sama-sama menguntungkan," terangnya.
Lebih lanjut, Geisz mengaku bersyukur karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih Ancol sebagai lokasi sirkuit Formula E.
Sebab, menurutnya, sirkuit Formula E yang diaspal permanen masih bisa digunakan untuk balapan lainnya hingga pagelaran konser.
"Kalau di Jakarta apa sih yang enggak jalan? Dulu Jakarta enggak punya sirkuit, sekarang ada. Lalu, konser-konser di Jakarta itu banyak. Kalau ada sirkuit, (konser) bakal lebih banyak lagi," ucap Geisz.[poskota]