Arah politik PPP mendukung Anies Baswedan tak terlepas dari nasihat konsultan politik PPP. Salah satunya Direktur Eksekutif Polmark Eep Saefulloh Fatah. Sejak akhir 2020, PPP menggaet Eep sebagai konsultan.
NAMA Anies Baswedan dilirik Partai Persatuan Pembangunan. Dalam Rapat Pimpinan Nasional PPP pada Jumat, 15 April lalu, Pengurus Wilayah PPP DKI Jakarta mengusulkan Anies sebagai calon presiden dari partai Ka’bah dan berpasangan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Itu aspirasi pengurus termasuk kiai-kiai di DKI,” kata pelaksana tugas Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Farhan Hasan Al-Amri, kepada Tempo pada Kamis, 23 Juni lalu. Menurut dia, animo sejumlah pengurus daerah lain juga mendukung Anies.
Farhan menjelaskan, PPP DKI mengusulkan mengusung capres Anies agar perolehan suara PPP di Ibu Kota tak anjlok lagi.
Pada pemilu 2019, PPP hanya mendapatkan 1 kursi di DPRD DKI Jakarta. Padahal PPP meraih 10 kursi pada Pemilu 2014.
Menurut Farhan, tergerusnya perolehan suara PPP ialah imbas dari pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Ketika itu PPP mendukung Ahok—calon gubernur inkumben yang dituduh menista agama Islam.
“Teman-teman khawatir kami salah menjatuhkan pilihan lagi dalam Pemilu 2024,” ujar Farhan.
Dukungan untuk Anies Baswedan menggeliat dari kader PPP di beberapa daerah. Anies disambut meriah saat menghadiri perayaan hari lahir PPP ke-49 di Yogyakarta pada akhir Januari lalu.
Seorang pengurus PPP dari wilayah Sumatera bercerita, pengurus partai di daerahnya memasang wajah Anies di baliho-baliho yang mereka pasang pada momen Ramadan lalu.
Kendati menjaring usul dari daerah, Rapat Pimpinan Nasional PPP urung mengambil keputusan calon presiden yang bakal dijagokan. Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan topik itu akan dibicarakan dalam rapat pimpinan nasional berikutnya. “Lebih baik berkomunikasi dengan partai lain yang akan diajak berkoalisi ketimbang menyebut nama-nama,” kata Arsul.
Sebelum rapat pimpinan nasional itu, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa disebut menjajaki peluang koalisi untuk menjagokan Anies Baswedan. Dua politikus PPP dan NasDem bercerita, Suharso sempat menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Bali sebelum Ramadan lalu. Dalam pertemuan itu, Suharso mengajak Surya mencalonkan Anies.
Konsultan Politik Eep Saefulloh Fatah
Arah politik mendukung Anies Baswedan tak terlepas dari nasihat konsultan politik Partai Persatuan Pembangunan. Salah satunya Direktur Eksekutif Polmark Eep Saefulloh Fatah, yang ikut mengatur strategi kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam pemilihan Gubernur DKI 2017. Sejak akhir 2020, PPP menggaet Eep sebagai konsultan.
PPP menargetkan perolehan suara pada Pemilu 2024 bisa melebihi capaian 15 tahun silam. Saat itu PPP mendapatkan 59 kursi Dewan Perwakilan Rakyat. Perolehan suara partai terus menurun pada pemilu-pemilu berikutnya. Kini PPP hanya menempatkan 19 legislator di Senayan, tersedikit di parlemen.
Dua politikus PPP bercerita, Eep mewanti-wanti PPP agar tak salah memilih calon presiden. Eep juga disebut menyarankan PPP mengikuti aspirasi umat Islam yang menjadi konstituen partai.
Meski tak blakblakan, menurut narasumber yang sama, nasihat itu diartikan sebagai saran mendukung Anies Baswedan.
Eep tak merespons permintaan wawancara dari Tempo.
Adapun Farhan Hasan membenarkan jika partainya disebut merekrut Eep karena tingkat kesuksesannya tinggi. Termasuk membantu Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama memenangi pemilihan Gubernur DKI 2012. Ihwal saran Eep, “Itu rahasia partai,” tuturnya.
(Sumber dan Selengkapnya: Majalah TEMPO, 27 Juni 2022)