[PORTAL-ISLAM.ID] M. Taufik bicara blak-blakan terkait pemecatan dirinya dari Partai Gerindra.
Dikatakan, ia ditendang dari partai besutan Prabowo Subianto gegara pernah mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden.
Hal itu disampaikan M. Taufik melalui chanel Youtube Refly Harun yang disiarkan Minggu 12 Juni 2022.
Taufik menceritakan awal mula dirinya disingkirkan secara perlahan dari Partai Gerindra.
Awalnya, ia dipecat dari jabatan Ketua DPD DKI Partai Gerindra dan digantikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza).
"Saya mula-mula diganti dari ketua DPD, DPD DKI oleh Ariza. Biasa-biasa saja saya nggak apa-apa," kata M. Taufik dalam perbincangannya dengan Refly Harun.
Kemudian kata Taufik, tak lama ia ditunjuk sebagai Ketua Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) yang di dalamnya ada Anies Baswedan dan Ariza sebagai anggota.
Dalam acara pelantikan yang dihadiri Anies dan Ariza, M. Taufik mendoakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut bisa menjadi Presiden Republik Indonesia.
Tiba-tiba tak lama setelah pelantikan menjadi Ketua Umum Kahmi, M. Taufik dipanggil oleh Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
"Beberapa hari kemudian saya dipanggil oleh Majelis Kehormatan Partai yang ditanyakan itu. Kenapa anda mendoakan (Anies jadi presiden) ? Saya bilang, saya posisinya sebagai Ketua Umum Kahmi saya mendoakan. Dan saya doakannya yang baik baik aja. Saya nggak kampanye, mendoakan saja orang saya nggak ada kewenangannya," katanya.
Setelah disidang oleh Majelis Kehormatan Partai Gerinda, M. Taufik pun digeser dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI digantikan oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rani Mauliani.
"Nah berjalam gitu, tiba tiba saya sebagai wakil ketua DPRD diganti oleh ketua fraksi. Tiba-tiba tadi, tadi siang ada berita pemecatan," ujarnya.
"Sampai saat ini saya belum terima surat, kalaupun ada pemecatan biasanya ada surat dong. Nih nggak terima," pungkasnya. [poskota]