[PORTAL-ISLAM.ID] Isu duet Anies Baswedan-Puan Maharani kembali menjadi perbincangan publik. Ada yang pro. Ada pula yang kontra. Biasalah duet dengan siapapun pasti ada pro kontra.
Duet Anies-Puan memang duet seksi. Anies mewakili nasionalis religius. Puan representasi nasionalis sekuler. Anies Islam tengah. Sementara Puan Islam abangan.
Duet Anies-Puan punya potensi menang. Hanya saja seberapa besar peluang menang masih menyimpan tanda tanya besar.
Ada beberapa faktor yang menentukan kemenangan duet Anies-Puan:
Pertama, Ganjar Pranowo tidak nyapres. Andai saja Ganjar Pranowo ada partai selain PDIP yang mengusungnya maju nyapres, maka peluang Anies-Puan menang sangat berat. Suara kader, simpatisan dan pemilih fanatik PDIP lebih cenderung ke Ganjar Pranowo.
Kedua, Ada kemungkinan pemilih Islam kanan akan menjauh dari Anies Baswedan. Mereka berpaling dari duet Anies-Puan. Kemungkinan kelompok Islam kanan lebih memilih golput. Sementara, duet Anies-Puan tidak akan laku dikalangan Islam kiri dan kekiri-kirian.
Ketiga, Puan Maharani dan PDIP sulit diterima kelompok Islam kanan. Pasalnya, PDIP selama ini terkesan memusuhi umat Islam. Belum lagi ada keinginan kuat dari PDIP untuk menggoalkan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Tentu saja ini tidak menguntungkan bagi rencana Anies Baswedan berduet dengan Puan Maharani.
Keempat, Soal dugaan keterlibatan Puan Maharani dalam skandal e-KTP. Ini akan menjadi amunisi lawan untuk menghambat raihan suara duet Anies-Puan di Pilpres 2024.
Anies-Puan bukannya sibuk berkampanye meningkatkan elektabilitas, malah disibukkan oleh isu seperti skandal e-KTP yang akan menguras energi dan biaya.
Kelima, Duet Anies-Puan lebih menguntungkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bila kedua nama tersebut jadi nyapres 2024 nanti. Suara Gerindra bakal solid dukung Prabowo Subianto. Tidak menutup kemungkinan pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 akan kembali mendukung Prabowo Subianto.
Keenam, Faksi kiri dan kekiri-kirian di PDIP lebih cenderung mendukung Ganjar Pranowo dibandingkan Puan Maharani. Apalagi Puan Maharani hanya menjadi Cawapresnya Anies Baswedan.
Lalu menurut Anda bagaimana? Akan lakukah Anies-Puan ‘dijual’ di Pilpres 2024?
Jakarta, 5 Dzulqa’dah 1443/5 Juni 2022
Sumber: Suaranasional