[PORTAL-ISLAM.ID] Agum Gumelar harus mengucapkan istighfar yang mempertanyakan purnawirawan TNI bercelana cingkrang dan berjenggot.
“Mohon maaf, jadi kita heran dengan pernyataan Pak Agum Gumelar, temannya yang berpenampilan celana cingkrang dan berjenggot dikaitkan dengan anti Pancasila, anti Saptamarga dan terorisme. Tak nyambung Pak, istighfar Pak,” kata Mayjen (Purn) Deddy S Budiman kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (25/6/2022).
Menurut Deddy, Purnawirawan TNI sebagaimana temannya Agum Gumelar yang berjenggot dan bercelana cingkrang telah mengamalkan sila pertama Pancasila.
"Temannya Pak Agum Gumelar, telah melaksanakan printah Allah SWT dan Rasulullah, adalah bagian dari menegakkan dan mengamalkan Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan mengamalkan Saptamarga, Marga ke satu, kedua dan ke tiga,” ungkapnya.
Agum Gumelar jaman Orde Baru pernah penataran P4, mendapat pelajaran saptamarga di Akademi Militer, dan beragama Islam pasti pernah baca Alquran dan Hadits.
“Mohon maaf, Pak Agum Gumelar diperkirakan umurnya di atas 76 tahun, artinya sudah sangat sepuh sekali, mohon maaf alamiah bila kena penyakit lupa, sehingga kemampuan analisis menurun dan terbalik balik,” jelasnya.
Deddy mengingatkan ke Agum Gumelar, saat ini yang anti Pancasila dan terorisme itu adalah para koruptor, kerja-kerjaannya bohong, BuzzersRp kerjaannya penyebar fitnah pemecah belah bangsa, islamphobia, kapitalisme, liberalisme, sekulerisme, komunisme, Leninisme, Marxisme, Pemeras Pancasila jadi Trisila dan Ekasila, pemberontak bersenjata di Papua, para pembunuh pengawal HRS di km 50 tol Jakarta Cikampek.
“Dengan pernyataan tersebut, mohon maaf Pak Agum Gumelar diduga sudah terpapar Islamphobia. Untuk diketahui Pak Agum Gumelar, PBB, Eropa dan Amerika sudah anti Islamphobia,” ungkapnya.
Kenapa di Indonesia yang penduduknya lebih 80% beragama islam, Agum Gumelar masih sibuk menjual Islam phobia? Sebaiknya Agum Gumelar merangkul dan menyatukan bangsa dan umat Islam khususnya, untuk kejayaan NKRI.
“Sebaiknya Agum Gumelar laksanakanlah tugas-tugas anggota Pepabri sesuai AD-ART, yaitu menyatukan bangsa, berperan serta dalam pembangunan bangsa, dan berperan serta dalam bidang pertahanan serta meningkatkan kesejahteraan. Bukan menyebarkan isu Islamphobia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (DPP IKAL) Lemhannas, Jenderal TNI Purnawirawan (Purn) Agum Gumelar meminta kepada semua pihak untuk terus berupaya meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi kelompok penentang Pancasila yang ternyata masih terus beredar hingga saat ini.
Agum Gumelar dalam acara silaturahim DPP IKAL-Lemhannas dengan Forum Pemimpin Redaksi atau Jurnalis senior, menceritakan sedikit pengalamannya yang melihat secara nyata bahwa kelompok penentang Pancasila itu ada di sekelilingnya.
Orang yang dia maksud ternyata berasal dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kini sudah berstatus sebagai purnawirawan.
Menurutnya ini sebagai fenomena aneh karena lembaga TNI yang sudah jelas menjaga dan menghormati Pancasila justru memiliki anggota yang sangat bertentangan.
"Saya agak heran kalau ada purnawirawan, apalagi kalau masih aktif ya, yang justru mendukung gerakan yang menentang pancasila. Ini aneh, aneh bin ajaib kalau gini, dan itu ada," kata Agum dalam acara bertajuk “Menyikapi Bahaya Terorisme Memasuki Tahun Politik" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Agum mengaku menemui orang seperti itu ketika dirinya menghadiri acara reunian angkatannya ketika menjadi anggota TNI. Ia pun turut menyebutkan ciri-ciri orang yang dia maksud yang merujuk pada kelompok dari agama islam.
"Ini contohnya agak kurang bagus nih, waktu reuni angkatan saya, ada dua orang yang berpenampilan rada aneh, celananya cingkrang, berjenggot, bintang loh," ucapnya.
Dia lantas bertanya kepada orang tersebut, apa yang menyebabkan mereka harus berpenampilan demikian. Agum mengaku mendapat jawaban yang tak disangka-sangka yang membuat dirinya semakin merasa aneh.
"lalu saya tanya, bagaimana sih kok celananya cingkrang begitu, apa jawabannya, dari pada masuk neraka kang. Purnawirawan sapta margais ko bisa ngomong begitu, ini saya yang aneh," tuturnya.
Agum lantas mengajak kepada semuanya agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam menjalani kehidupan.
(Sumber: Suaranasional, Lawjustice)