[PORTAL-ISLAM.ID] PDIP menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Selasa (21/6/2022) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rakernas PDIP tersebut.
Sebelum Rakernas dimulai, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di sebuah ruangan.
Ruangan tersebut tampak seperti ruang kerja.
Megawati dan Jokowi berbincang-bincang di ruangan tersebut.
Ikut berkumpul Ketua DPR Puan Maharani, Sekretaris Presiden Pramono Anung dan Prananda Prabowo.
Disaat Jokowi tengah berbincan dengan Megawati, Puan Maharani tampak asyik berfoto selfie.
"Walau lagi serius menjelang pembukaan Rakernas PDI Perjuangan, tetap harus rileks. Bersama Ibu Mega, Mas Nanan, Mas Pram @pramonoanungw , Bang Olly @olly.dondokambey dan Pak Budi Gunawan, Pak Jokowi @jokowi pun terlihat santai ikut menyapa kalian semua.
Semangat!" tulis Puan di akun Instagramnya.
Unggahan Puan ini ternyata banyak mendapatkan komentar negatif dari berbagai pihak.
Salah satunya dari politikus senior sekaligus pendiri PAN Abdillah Toha.
Lewat akun Twitter pribadinya, Abdillah Toha mengunggah ulang momen pertemuan Jokowi dengan Megawati.
Bersamaan dengan unggahan tersebut, Abdillah Toha menuliskan kritikan pedasnya.
Abdillah mengatakan bahwa seharusnya rakyat Indonesia tersinggung dengan kondisi tersebut.
Menurutnya, seorang presiden dianggap seperti pegawai di depan ketua umum partai politik.
Abdillah mempertanyakan protokol presiden yang nampaknya tidak diterapkan dalam pertemuan Jokowi dengan Megawati.
Tak hanya itu, Abdillah Toha juga menyindir aksi Puan yang asyik selfie dan merekam pertemuan tersebut.
Padahal menurut pandangan Abillah Toha, Jokowi sangat tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
"Aneh kalau ada warga negara Indonesia yg tidak tersinggung. Kepala negaranya diperlakukan sbg pegawai menghadap bos. Protokol presiden dimana?
Putrinya dengan bangga merekam peristiwa itu meski presiden tampak keberatan. Ampuuun," tulis Abdillah Toha di akun Twitternya.[tribun]