[PORTAL-ISLAM.ID] Masyarakat internasional menyambut luar biasa gelaran Jakarta E-Prix 2022 atau Formula E Jakarta di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, pada 4 Juni 2022.
Hal ini terlihat dari mayoritas pembeli tiket Formula E adalah warga negara asing (WNA). Dari lima kategori tiket, yaitu Ancol Festival, Circuit Festival, Grand Stand, serta VIP dan VVIP, kategori VIP bahkan sudah terjual habis.
Antusiasme warga asing tersebut seakan menjadi buah manis setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadapi berbagai halangan dan rintangan untuk menjadikan Jakarta tempat pelaksanaan ABB FIA Formula E World Championship seri kesembilan tersebut.
“Formula E yang digagas Gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan, kelihatannya mendapatkan hambatan lumayan besar,” ujar Ketua Umum Relawan Milenial Anies (Mileanies), Muhammad Ramli Rahim, kepada KBA News Rabu, 25 Mei 2022.
Dia membandingkan dengan pelaksanaan World Superbike (WSBK) dan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusantara Tanggara Barat beberapa waktu lalu. Menurutnya, jelas Pemerintah Pusat menunjukkan perbedaan perlakuan.
Di Mandalika, katanya menjelaskan, BUMN digunakan penuh untuk mendukung kesuksesan ajang balap tersebut. Sementara untuk Formula E, sampai saat ini belum ada perusahaan BUMN yang menjadi sponsor.
“Tetapi niat baik akan selalu mendapatkan jalan yang baik. Terhambat di dalam negeri, Formula E justru mendapat sambutan luar biasa di mancanegara. Buktinya konon kabarnya, tiket VVIP dan VIP banyak dibeli orang asing,” jelasnya.
“Dan ini tentu saja sangat positif karena mengangkat citra positif bangsa Indonesia di kancah Internasional. Tiket itu mereka beli, bukan diberikan cuma-cuma sehingga tidak merugikan keuangan negara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, tokoh muda asal Makassar yang akrab disapa MRR ini memastikan akan menonton gelaran Formula E ini. Namun dia enggan menjawab saat ditanya apakah sudah membeli tiket atau belum.
Sebelumnya, penulis buku Ketika Anies Baswedan Memimpin, Muhammad Husnil, juga mengungkap bagaimana hikmah dari berbagai tantangan dan halangan yang dihadapi Anies dalam menyiapkan penyelenggaraan Formula E.
Dia menyinggung ajang balap Formula E ketika menjelaskan salah satu karakter Anies, yaitu optimistis. Lalu memberikan contoh pelaksanaan Formula E.
Dalam amatannya, Anies terus bekerja merealisasikan programnya itu meskipun mendapatkan kritik keras dari beragam kalangan. Usulan lokasi balapan, mulai dari kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas) hingga Jalan Sudirman, juga ditolak.
“Banyak orang mengira bahwa ketika tidak mendapatkan izin di Monas atau Sudirman, Mas Anies akan kalah. Enggak. Karena dia optimistis, pasti ada tempat yang bagus,” katanya kepada KBA News, 10 Mei 2022 lalu.
“Sekarang malah tempatnya di Ancol. Ini blessing in disguise. (Sirkuit) Formula E bersebelahan dengan JIS (Jakarta International Studium). Itu dua monumen besar karya Anies. Itu satu frame, JIS dan Formula E,” sambung alumnus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini. (kba)