SETELAH MENJADI MUALAF
Di Indonesia, banyak orang yang masuk Islam. Di antara mereka ada yang masuk Islam karena perkawinan, pertemanan, atau keseriusan mencari kebenaran.
Muallaf di sini maksudnya adalah orang yang baru masuk Islam, tidak islam sejak lahir.
Namun cukup disayangkan, setelah masuk Islam perilaku mereka tidaklah serta merta selaras dengan apa yang diatur dalam Islam.
Sebagiannya tidak shalat, masih minum khamr, free sex, menganggap semua agama sama.. atau yang baru saja terjadi, melakukan promosi terhadap praktek LGBT yang diharamkan dalam Islam.
Kalau boleh saya cerita sebagai pembanding, dulu saya pernah berinteraksi dengan komunitas muallaf ketika berada di Yaman. Mayoritas mereka berasal dari Eropa dan Amerika.
Mereka ini ketika masuk Islam, mereka justru semakin intensif belajar. Mengenal Islam dengan lebih mendalam, belajar bahasa Arab, mendalami aqidah, tafsir, hadits dan cabang ilmu-ilmu keislaman lainnya.
Tidak cukup hanya itu, yang paling penting adalah mereka MENGAMALKAN syariat Islam dalam kehidupan keseharian mereka. Mereka memiliki aqidah yang kokoh, menjaga shalat, adab dan akhlak mereka pun mereka jaga. Mereka pun meninggalkan semua yang diharamkan dan dibenci dalam Islam.
Mereka masuk Islam, mencintai Islam, mempelajari dan mengamalkan Islam sesuai dengan apa yang telah mereka ilmui. Dan itu terus bertambah seiring pertambahan ilmu mereka.
Kebanyakan orang-orang non muslim dari orangtua, saudara atau kawan-kawan mereka terdahulu melihat perubahan positif ini pada diri mereka.
Hidup mereka kelihatan jauh lebih baik ketika convert ke Islam. Tutur kata mereka lebih baik, meninggalkan alkohol, no free sex, lebih disiplin dalam menjalani hidup, punya keluarga yang harmonis dan bahagia.
Lantas kenapa ada yang masuk Islam namun pemahaman, perilaku dan amalannya tidak selaras dengan Islam?
Kemungkinannya bisa jadi karena setelah dia jadi muslim, dia tidak terus belajar. Masuk Islam, ngucapin syahadat, selesai. That's it.
Menjadi seorang muslim bukan berarti perjalanan anda selesai. Anda harus belajar, belajar dan belajar tentang Islam, agar tidak salah jalan.
Belajarnya pun harus kepada sosok guru yang benar dan lurus, bukan belajar Islam kepada sosok yang tidak berilmu atau begitu permisif. Ini boleh, ini halal, ini nggak apa-apa... Padahal itu dilarang dalam Islam.
Luaskan cakrawala anda tentang Islam. Islam bukan hanya mengaku beriman kepada Allah. Islam itu artinya ketundukan, berupaya menjalankan syariat Allah dan mencari ridho-Nya hingga akhir kehidupan kita.
Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua.
(Ustadz Wira Bachrun)