Probabilitas atau By Design?
Oleh: Zulkaida Akbar
Ada sekian ribu, bahkan mungkin sekian juta kondisi unik yang harus ada sebagai syarat adanya semesta dan kehidupan seperti yang kita alami saat ini.
Ketika matahari dan planet-planet tata surya terbentuk dari interstellar gas, probabilitas terbentuknya N planet dengan ragam ukurannya barangkali random.
Qadarullah, diantara planet-planet yang terbentuk salah satunya adalah raksasa Jupiter, yang saking masif ukurannya mampu menarik asteroid-asteroid atau komet-komet yang boleh jadi akan menghantam bumi. Boleh jadi, kehidupan di Bumi bisa langgeng sampai saat ini salah satunya adalah adanya Jupiter, sang penangkap asteroid dan komet.
Bumi yang juga terbentuk dari interstellar gas bersamaan dengan Jupiter dan planet lain memiliki ukuran yang sangat pas. Gelombang elektromagnet memiliki spektrum yang sangat luas. Diantaranya adalah cahaya tampak (Me-ji-ku-hi-bi-ni-u) yang memungkinkan kita membangun peradaban, namun ada pula spektrum ultraviolet (UV) yang berbahaya.
Qodarullah, atmosfer bumi adalah jendela yang juga berfungsi sebagai filter. Atmosfer bumi mengizinkan gelombang tampak untuk masuk, memungkinkan manusia untuk menatap langit malam dan mencari rahasia diantara bintang. Atmosfer bumi juga mengizinkan frekuensi radio untuk masuk, memungkinkan kita untuk mempelajari galaksi berjarak ribuan tahun cahaya. Namun atmosfer bumi membendung UV dan spektrum lain seperti sinar gamma yang berbahaya.
Dan ini karena ukuran bumi yang pas. Jika bumi terlalu kecil, maka gravitasi bumi tidak akan kuat mengikat atmosfer. Planet kita akan memiliki atmosfer yang tipis dan kehidupan akan rentan dari berbagai bahaya. Jika bumi terlampau besar, komposisi atmosfer akan jauh berbeda.
Selain atmosfer ada satu lagi pelindung bumi: Medan magnet bumi.
Semua planet dibombardir radiasi kosmik, mayoritas adalah partikel bermuatan. Medan magnet bumi berperan sebagai perisai yang menangkis dan membelokan radiasi kosmik tersebut.
Dari mana medan magnet bumi berasal? Medan magnet bumi berasal dari aliran logam cair (besi dan nikel) di inti bumi. Logam memiliki elektron bebas. elektron bebas yang mengalir adalah arus listrik. Arus inilah yang menghasilkan medan magnet. Adanya medan magnet bumi berkaitan dengan sejumlah faktor yang saling terkait seperti komposisi bumi, yang juga dipengaruhi oleh jaraknya dengan matahari, juga dengan kecepatan rotasi bumi.
***
Jupiter, atmosfer bumi, ukuran bumi, keberadaan medan magnet bumi hanya segelintir situasi unik dari sekian ribu atau mungkin sekian juta situasi yang harus ada sebagai syarat adanya kehidupan dan alam semesta seperti yang kita lihat saat ini.
Dan kita baru berbicara sistem fisis yang terlihat. Jika kita gali lebih dalam, setiap konstanta universal seperti konstanta plank, atau konstanta gravitasi harus pas dan presisi. Deviasi konstanta universal dari nilai yang sekarang teramati akan mengakibatkan banyak kekacauan.
Diantaranya adalah kekacauan binding energi sehingga atom mungkin tak akan pernah terbentuk.
Dan kita belum berbicara sistem biologis seperti sel atau DNA.
Dan kita belum berbicara bagaimana bahasa Matematika bisa pas menjadi representasi dari alam semesta.
****
Pada intinya, ada sekian banyak atau mungkin tak berhingga situasi yang harus ada untuk menjadikan alam semesta atau kehidupan seperti yang kita lihat dan alami saat ini.
Beranggapan bahwa ini adalah kejadian random atau muncul karena probabilitas yang definit ibarat ada tornado melewati tempat pembuangan logam dan tiba-tiba tercipta pesawat boeing. Atau ibarat kertas putih kecipratan cat air dan jadilah lukisan monalisa.
Yang paling logis adalah semuanya by design. Ada sesuatu yang transendental, sesuatu yang Maha yang menginisiasi semuanya.
Yang paling logis adalah bahwasanya Tuhan itu ada dan Maha Kuasa.
Celestial objects to scale in size, rotation speed and tilt 🪐 pic.twitter.com/KCfjHDABdF
— Dr. James O'Donoghue (@physicsJ) April 26, 2022