"Bisa ngga penerus Umat Nabi Luth yang tersesat model-model begini jangan dikasih panggung di Negara kita?"
Menurut saya sangat bisa!
Negara kita berdasarkan Pancasila. Sila Pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Berarti hukum utama dan moralitas dasar kita berbangsa adalah sesuai aturan TUHAN YANG MAHA ESA!
"Tapi katanya ada Agama yang memperbolehkan hubungan sesama jenis?"
Itu masih katanya. Kalau memang benar, tolong Agama tersebut declare secara terbuka. Walaupun secara pribadi kita tidak sepakat, tapi kalau memang ada aturan Agama yang diakui oleh Negara memperbolehkannya, kita hormati.
Tentu saja konsekuensinya adalah, para pelaku hubungan sesama jenis sebaiknya menganut Agama yang memperbolehkan hubungan sesama jenis tersebut.
Tetapi yang pasti. Islam tidak memperbolehkan hubungan sesama jenis. Hukumnya haram. Terserah apa kata Habib Husein Ja'far Al Hadar maupun si Miftah.
"Mereka yang difoto yang dibawah ngga ada yang muslim-muslimah bang?"
Ok. Jadi mulai sekarang, sebaiknya para pelaku hubungan sesama jenis, sebaiknya disebutkan saja apa Agamanya. Kalau para Pemuka Agama mereka tidak keberatan, silahkan. Tapi kalau misalnya keberatan, para pelaku bisa dituntut pencemaran Agama. Pilihannya mereka direhabilitasi atau silahkan pindah ke Agama yang memperbolehkan perilaku penyimpangan seksual mereka.
Sekali lagi kalau berbicara Islam, perilaku mereka ini tidak bisa dibenarkan dan tidak ada pembelaan.
Kalaupun ada Ulama atau Ustadz yang menyikapinya sok bijak, sok lembut, bisa dipastikan Ulama atau Ustadz tersebut adalah Ulama dan Ustadz tersesat!
"Abang kok benci betul dengan mereka"
Saya tidak membenci orangnya. Tapi membenci perilaku dan penyimpangan orientasi seksual mereka. Lebih benci lagi karena melihat orang-orang ini justru tidak merasa bersalah, malah cenderung merasa bangga dengan penyimpangan orientasi seksual meraka.
Kalau mereka, katakanlah secara genetik memang memiliki masalah dengan orientasi seksual, tapi mereka sadar hal itu keliru, ya tidak ada masalah.
Menjadi masalah, karena orang-orang ini menganggap penyimpangan orientasi seksual mereka tidak ada masalah. Menganggap mereka sepertinya sangat istimewa. Jadinya bukannya merasa malu malah cenderung bangga.
Kan Sakit Jiwa!
(By Azwar Siregar)