[PORTAL-ISLAM.ID] Si dukun pawang hujan Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara dikecam Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena meramalkan anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ditemukan meninggal dunia dengan jantung tertusuk.
Wakil Ketua Umum MUI KH Anwar Abbas meminta Rara Istiati Wulandari tidak membuat gaduh dengan ramalannya.
Anwar Abbas menilai ramalan yang dibuat Rara Istiati Wulandari sama saja dengan praktek perdukunan.
“Agama Islam melarang umatnya berhubungan dengan dukun. Oleh karena itu, MUI mengimbau umat Islam menjauhi praktik perdukunan,” kata Anwar Abbas, Sabtu (28/5/2022).
Rara menanggapi santai kecaman dari MUI.
“Buat MUI yang memberikan himbauan dan kecaman buat Rara soal anak Pak Ridwan Kamil dinilai bikin gaduh ya Rara haturkan maaf ya,” kata Rara, dikutip dari akun Instagramnya @rara_cahayatarotindigo pada Minggu (29/5/2022).
Pawang hujan MotoGP Mandalika itu mengungkit ketika dia meramal anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan hasil jitu.
“Rara pernah meramal anak presiden Jokowi mas Gibran diprediksi akan menjadi walikota atas izin Allah Tuhan YME waktu menjawab ramalan itu bisa terjadi,” jelas Rara.
Rara meramalkan Gibran pada Februari 2020. Saat itu, Gibran belum dapat rekomendasi dari partai PDIP untuk maju di Pilkada Solo.
Dikatakan Rara, kala itu masih banyak yang menduga Gibran tidak akan mendapat kendaraan politik. Bahkan ada yang menyebut Gibran tidak mungkin jadi walikota Solo.
“Aku sudah diwawancarai oleh banyak media di Bali terkait prediksi karier mas Gibran, mas Boby dan mas Kaesang. Prediksiku mas Gibran dan mas Boby Nasution diprediksi akan menjadi kepala daerah, mas Kaesang diprediksi akan jadi pengusaha terutama di bidang kuliner dan olahraga yang cemerlang,” kata Rara.
Menurut Rara, prediksinya itu dimuat di sejumlah media online dan cetak.
Rara menanggapi ramalannya tentang anak Ridwan Kamil yang dianggap membuat gaduh dan meresahkan.
“Apabila ramalan anak Pejabat Gubernur Jabar Pak Ridwan Kamil dinilai meresahkan ya aku selalu bilang ramalan Rara bisa jitu bisa juga meleset,” katanya.
“Hanya saja aku harus jujur dalam membaca simbol tarot tell The truth. Penerawangan kematian dibicarakan di Indonesia mungkin tabu,” tandas Rara, seperti dilansir pojoksatu.
Bagaimana jika ramalan dukun ternyata sesuai dengan kejadian?
Rasulullah SAW melarang manusia untuk mempercayai para dukun peramal nasib. Karena, hakikatnya, mereka itu tidak mengetahui. Mereka hanya mengaku-ngaku tahu. Pengetahuan mereka diperoleh karena bisikan jin dan setan.
Dalam hadis riwayat Bukhari dari Abdullah bin Mas'ud dikatakan:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang manusia untuk mengambil hasil jual beli anjing, mahar hasil zina, dan bualan manis para dukun peramal nasib."
Suatu ketika, Rasulullah SAW ditanya soal dukun peramal nasib. Kata beliau, "Mereka tidak ada gunanya." "Ya Rasulullah, bukankah apa yang mereka katakan terkadang menjadi kenyataan?" tanya beberapa sahabat lebih lanjut.
Rasulullah SAW menjawab, "Itu sebetulnya berasal dari kabar berita jin yang sudah bercampur dengan ratusan kebohongan. Setelah itu, ia membisiki para dukun peramal nasib." (HR Bukhari dari Aisyah).
Para peramal nasib memiliki hubungan erat dengan jin. Mereka selalu berusaha memalingkan keyakinan dan akidah keimanan manusia kepada makhluk-makhluk gaib ciptaan Allah SWT. Mereka menghembuskan keragu-raguan terhadap diri manusia, yang pada gilirannya menggelincirkan umat manusia ke jalan kesesatan yang nyata.
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mendatangi para dukun peramal nasib, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kafir terhadap apa yang turun kepada Muhammad (Alquran)." (HR Ahmad dari Abu Hurairah).