[PORTAL-ISLAM.ID] Ada upaya sistematis untuk melemahkan dan mendiskreditkan Anies Baswedan di tengah kuatnya dorongan masyarakat agar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan maju sebagai capres pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Video singkat berisi potongan pernyataan Anies Baswedan dalam wawancara dengan Najwa Shihab melalui program Mata Najwa edisi 16 Agustus 2018 lalu kembali beredar di media sosial dan grup-grup percakapan WhatsApp.
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta tersebut terkait penegasannya tidak akan mengkhianati Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meski didorong oleh sejumlah partai bahkan juga organisasi kemasyarakatan (ormas) besar, Anies tetap tidak bersedia maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Karena Prabowo, yang berperan besar dalam mengusungnya sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur 2017 lalu, juga maju sebagai capres. Apalagi Anies juga tidak ingin mengkhianati warga Jakarta yang telah memilihnya untuk memimpin ibu kota selama lima tahun.
“Beberapa hari terakhir banyak yang share video tersebut,” jelas Koordinator Lapangan Pulau Jawa DPN Sobat Anies, Al Amin, kepada KBA News Sabtu, 7 Mei 2022.
Al Amin mensinyalir ada upaya sistematis untuk melemahkan dan mendiskreditkan Anies Baswedan di tengah kuatnya dorongan masyarakat agar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan maju sebagai capres pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Dukungan semakin membesar karena berbagai prestasi telah ditorehkan Anies selama menjadi orang nomor satu di ibu kota. Semua janji kampanye kerja telah tertunaikan dengan baik. “Anies figur berintegritas tinggi, yang konsisten, enggak berkhianat, bukan pembohong apalagi menipu rakyatnya,” tegasnya.
Namun melalui video tersebut, Anies ingin dicitrakan sebagai pengkhianat kalau maju dalam kontestasi pada pilpres 2024 mendatang.
Padahal menurutnya, Anies yang akan berakhir masa jabatannya sebagai gubernur DKI pada Oktober 2022 ini telah memenuhi komitmen dan janjinya dengan tidak bersedia dicalonkan pada Pilpres 2019 lalu.
“Anies telah memenuhi komitmen terhadap Prabowo tersebut dengan menolak masuk kontestasi Pilpres 2019. Wis sah lho. Jadi jangan nagih-nagih lagi. Karena ibarat utang, sudah lunas,” ungkapnya.
Pada sisi lain dia juga menduga ada upaya untuk membenturkan dan mengadu domba Anies dengan Prabowo maupun antarpendukungnya lewat video tersebut. Al Amin meminta upaya adu domba tersebut harus dihentikan.
“Berikan edukasi berpolitik yang santun dan baik ke masyarakat luas. Kegaduhan haruslah dihentikan. Rakyat sudah lelah menjadi korban adu domba kekuatan besar yang merusak persatuan Indonesia dan mengoyak NKRI,” tegasnya. (kba)