[PORTAL-ISLAM.ID] Setelah Kejaksaan Agung menangkap dan menetapkan tersangka kasus Mafia Minyak Goreng, semakin terkuak bagaimana oligarki bekerja.
Seperti diberitakan, ada 4 tersangka kasus ekspor minyak goreng, 1 dari pejabat pemerintah (Dirjen Kementerian Perdagangan), dan 3 dari perusahaan minyak goreng.
Netizen mengungkap "Rapat Koordinasi Komite Pengarah BPDP KS" seperti yang diunggah oleh situs resmi kemendag.go.id pada 10 Mei 2021, dimana salah satu peserta rapat adalah Martua Sitorus (pemilik perusahaan Wilmar Grup). Yang mana Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia (anak usaha Wilmar Grup) Master Parulian Tumanggor salah satu tersangka mafia minyak goreng.
Dalam berita "Rapat Koordinasi Komite Pengarah BPDP KS" disebutkan: Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto secara virtual mengenai Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu sontak menyebut "Rapat Koordinasi Komite Pengarah BPDP KS" itu sebagai rapat koordinasi Oligarki Sawit.
"Woowww. Ini mah rapat koordinasi Oligarki Sawit," ujar Said Didu di akun twitternya @msaid_didu, Sabtu (23/4/2022).
Netizen pun menyebut mafia migor mustahil hanya permainan level Dirjen saja.
Woowww.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 23, 2022
Ini mah rapat koordinasi Oligarki Sawit. https://t.co/43ry3Dl4GT
Pendiri Wilmar, Martua Sitorus alias Thio Seeng Haap,ada diKomite Pengarah Badan Dana Sawit sbg Narsum Utama berdasarkan PermenkoEko,134/020
— Mansuetus Darto (@dartowojtyla) April 23, 2022
Peran Komite: membuat kebijakan aliran dana untuk biodiesel dan Minyak Goreng skrg.
Wilmar sejak 2016-21; dapat subsidi biodisel 39,52 T pic.twitter.com/jVOiFPRJCi