[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait jabatan tidak bisa dipegang seperti mengingkari menuntaskan periode Gubernur DKI Jakarta.
“Ucapannya mencla-mencle. Komitmennya terhadap jabatan tidak bisa dipegang (seperti dalam kasus janjinya menuntaskan periode Gubernur DKI),” kata wartawan senior Agustinus Edy Kristianto di akun Facebook-nya, Selasa (4/4/2022). “Gagasannya melantur (di Al Jazeera ia bilang dalam hal IKN, ia ingin membuat Indonesia seperti Amerika). Ambisinya terhadap hal-hal yang sifatnya pembangunan fisik tidak seimbang dengan pembangunan manusia—meskipun ia dulu jualan revolusi mental,” ungkapnya.
Kata Agustinus sangat mungkin penggalangan kekuatan politik memperpanjang jabatan presiden dan pernah dilakukannya ketika pengesahan UU Cipta Kerja, UU Minerba, revisi UU KPK dsb.
“Kesemua regulasi itu diterpa hujan kritik sebab cenderung melindungi bin menguntungkan segelintir orang dekatnya (baca: pengusaha batu bara) alih-alih kepentingan masyarakat umum,” jelas Agustinus.
Pikiran, perkataan, Jokowi kata Agustinus tidak nyambung seperti marah-marah soal impor. Tapi anak bungsunya menjabat komisaris di perusahaan hiburan bersama artis Raffi Ahmad dkk yang memproduksi secara konsisten konten-konten yang isinya pamer produk impor (mobil mewah dsb).
Ia berkoar revolusi mental, hidup sederhana, tapi perusahaan yang sama memproduksi program di televisi nasional yang memakai frekuensi publik berjudul “Anak Sultan”.
Menurut Agustinus, kehidupan sebagai bangsa seperti sedang diusik oleh ulah pucuk pimpinannya sendiri. Jadi, jangan bicara agenda reformasi tentang pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. “Jauh panggang dari api. Justru ada kecenderungan kuat ia melindungi pelaku penyimpangan keuangan negara,” ungkapnya.
Presiden Jokowi mengatakan dirinya bakal taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur soal masa jabatan presiden. Pernyataan ini Jokowi lontarkan karena maraknya permohonan agar Jokowi menjabat sampai tiga periode.
“Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya,” ujar Jokowi dalam keterangannya, Rabu (30/3/2022).[suaranasional]