TNI Lahir dari Ummat Islam Indonesia
Hijab Rapi Sebagian Besar Guru Agama Muslimah bagi Keluarga Angkatan Darat, 1957.
Pada tangga 3 November 1949 dibentuk Dinas Agama AD Kementerian Pertahanan RI dipimpin oleh Letkol. TNI Iskandar Idries di Yogyakarta, ibukota RI. Beliau dibantu oleh Mayor TNI Mohd. Basjuni, Mayor TNI A. Hadidjojo, serta Letnan TNI Bakri Sjahid.
⬆️ Letkol. Iskandar Idries menasihati "Belanda kalah bukan karena bambu runtjing, tetapi karena kekuatan semangat kita, peliharalah dia!"
⬆️ Dalam perjalanan perkembangan Imam Tentara, pada tahun 1956 mulai ada usaha pengasuhan bagi keluarga tentara. Semboyan Imam Tentara waktu itu adalah "ajah & suami beroperasi, keluarga mendidik anak untuk menjadi ganti, generasi nanti".
Mulai tahun 1957 mulai dibuka kelas serta diadakan guru-guru agama untuk keluarga Angkatan Darat, (para guru muslimah) sebagai pembantu Imam Tentara. Untuk ukuran tahun 1957 ketika PKI kembali bangkit serta mencoba infiltrasi ke tubuh TNI, para muslimah yang juga guru bagi keluarga Angkatan Darat ini sebagian besar sudah sangat rapi. Bahkan, cukup modis dibandingkan dengan gambaran umum sejarah kerudung muslimah di Indonesia.
➡️ Jangan hanya fokus pada hijabnya saja. Doakan mereka, para ustadzah guru-guru Agama Islam yang berjuang di garis rumah. Mereka ini berjasa mendidik syariat Islam kepada keluarga tentara yang berangkat dinas tempur. Ayah atau suami mereka bisa jadi gugur sebagai pahlawan bangsa. Lahuhumul Fatihah 🙏
Masya Allah, mencatat keluhuran Tentara Nasional Indonesia yang lahir dari Ummat Islam di Indonesia. Foto dari 65 tahun yang lalu.
*Referensi: Buku Sewindhu Imam Tentara - Pemeliharaan Rohani Islam Angkatan Darat (1949-1957), hal.69
(Agung Waspodo)