[PORTAL-ISLAM.ID] Hingga saat ini, nama dosen UI yang juga dikenal sebagai buzzer Media Sosial, Ade Armando jadi perhatian nasional. Ternyata banyak kalangan yang tidak mengetahui masa lalu Ade Armando. Menurut informasi, dahulu Ade Armando miskin, terkucilkan dan kerap dihina.
Masa lalu Ade Armando miskin, usai ayahnya yang seorang mayor TNI menjabat atase militer di dua negara ASEAN dipecat setelah peristiwa tragedi 1965.
Hal ini diungkap oleh wartawan senior, Dahlan Iskan yang mengulas soal profil keluarga dan asal usul Ade Armando.
Dahlan berpendapat, Ade Armando bisa meluapkan `dendam masa lalunya yang membuatnya dia terbuang, miskin, dikucilkan.
"Miskin karena orang tuanya harus kehilangan pekerjaan sebagai tentara," tulis Dahlan dalam Catatan Harian nya, Disway.
Padahal, kala itu ayah Ade Armando sedang jaya-jayanya, pangkat mayor, jabatannya lumayan atase militer di dua negara ASEAN.
Tapi ayah Ade Armando dipecat karena dampak tragedi G30S pada 1965. Dahlan menduga ayah Ade Armando diberhentikan karena dinilai loyalis Bung Karno.
"Mungkin dianggap terlalu Sukarnois–yang harus dibersihkan oleh Orde Baru," tulis Dahlan.
Kena dampak tragedi 1965, Dahlan menuliskan, keluarga Ade Armando sampai harus merantau ke Malaysia mencari penghidupan.
Di negeri tetangga ini, Ade Armando kecil merasa nggak dihormati.
"Di Malaysia Ade-kecil merasa dihina-hina. Ia tidak bisa bahasa Inggris. Itu yang membuatnya dendam sehingga akhirnya gigih belajar bahasa itu," tulis Dahlan.[LJ]