Sajak Tega Banget
Tega banget.
Pertamax mereka naikkan. Hiks hiks hiks! Naiknya Rp3.000 lebih. Hiks hiks hiks. Tapi kan tapi kan tapi kan itu memang bukan untuk wong cilik. Hiks hiks hiks, tetaap saja sedih. Dulu naik cuma seupil saya saja nangis Hiks hiks hiks. Premium hilang sejak lama. Hiks hiks hiks. Pertalite jelas lebih mahal dibanding premium dulu. Hiks hiks hiks.
Tega banget.
Harga minyak dunia turun ke 40-50 dollar. Pertamax tidak turun. Kalaupun turun cuma seupil. Hiks hiks. Tapi harga minyak dunia naik berapapun, Pertamina cepet banget naikinnya, hiks hiks hiks. Itulah memang kapasitas direksi, komisaris, staf2 Pertamina. Mentok.
Tega banget.
Di Malaysia, minyak dgn kualitas terbaik bisa separuh harganya. Hiks hiks hiks, di sana penghasilan penduduk 3x lipat banding Indonesia. Hiks hiks hiks. Nasib memang, sudah penghasilan seupil, harga minyak mahal. Hiks hiks hiks, sana pindah ke malaysia kata netizen penyembah mereka. Coba lihat Singapura, dll lebih mahal. Hiks hiks hiks, soal nyari contoh, netizen penyembah ini pasti nyari yg lebih buruk, bukan nyari yg lebih murah. Begitulah tabiat penyembah.
Tega banget.
Hiks hiks hiks sediih banget. Saya kemakan upil sendiri. Hiks hiks hiks. Jangan lupa 2024 pilih saya. Partai peduli wong cilik.
Hiks hiks hiks...
(By Tere Liye, penulis novel 'Negeri Para Bedebah")
*gambar adalah ilustrasi saja