Sedekah & Kaya
Saya tidak tahu, sejak kapan ada banyak sekali buku-buku, tulisan, orang-orang yang mengajak kaum muslim agar kaya, biar nanti bisa banyak sedekah. Bahkan doa-doa yang dipanjatkan pun, kadang redaksinya begitu banget: "Ya Allah, berikan kami kekayaan, agar besok lusa kami bisa banyak-banyak berinfaq, berbuat kebaikan."
Tahukah kita, redaksi doa ini bagai de-javu saja, bak pinang dibelah dua dengan kisah yang telah dituliskan dalam Al Qur'an. Dan kisah itu jelas sekali ada di kitab suci. Bukan karangan.
Silahkan buka kitab suci, cari sendiri (main HP jago semua, giliran nyari surat/ayat kok nggak bisa). Kitab suci bilang:
"Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta."
Silahkan baca ayat-ayat ini. Baca berulang-ulang, biar tiba di hati terdalam (dan gugur tapi, tapi, tapi). Ingat baik-baik, memang tidak dilarang kaya dalam agama kita. Tapi ketahuilah, jangan menggunakan logika dunia untuk urusan akherat. Dan sebaliknya, jangan menggunakan logika akherat untuk pembenaran urusan dunia.
Termasuk yang sebaliknya, dia sedekah banyak-banyak agar kaya. Loh? Seriusan, mana ada rumusnya kamu sedekah dengan niat begitu. Sedekah terbaik itu bahkan malu minta pamrih. Sedekah kok minta balasan kaya. Ciyus?
Dan terakhir. Silahkan sedekah terang-terangan. Boleh. Yang tidak boleh itu sedekah buat pamer. Kamu tahu tidak bedanya antara terang-terangan dengan pamer? Tidak tahu? Silahkan baca buku-buku agama biar tahu. Ilmu agama itu ada di kajian-kajian, ulama-ulama lurus, buku-buku, bukan di akun medsos Tere Liye.
Dia cuma penulis fiksi yg ngomel2 saja. Maka, semoga kalian rajin pengajian, rajin baca2 buku agama, terutama kitab sucinya.
(By Tere Liye)