Sebagian Rahasia Do’a Lailatul Qadar
Oleh: KH. Musyaffa Ahmad Rahim, Lc.,MA.
Kenapa Rasulullah saw mengkhususkan do’a tertentu pada saat kita berharap Lailatul Qadar?
Sudah jamak diketahui bahwa do’a khusus pada malam yang diharapkan sebagai Lailatul Qadar adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Dari ‘Aisyah, bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah saw, ia berkata: “Jika aku menepati Lailatul Qadar, apa yang aku ucapkan?”. Rasulullah saw bersabda: “Ucapkan: Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”.
(Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad [25384], At-Tirmidzi [3513] dan An-Nasa-iy dalam As-Sunan al-Kubro [10708, 10709, 10710].
Kenapa do’a di atas yang perlu diperbanyak dan diulang-ulang?
Perlu diketahui, al-‘afwu itu bisa berarti: ‘Afwun fil abdan, ‘afwun fil adyan dan ‘afwun min Ad-Dayyan.
1️⃣‘Afwul Abdan, maksudnya adalah sembuhnya badan dari segala macam penyakit serta aman dan selamatnya dari berbagai bencana dan hal-hal yang tidak diinginkan.
2️⃣‘Afwul Adyan, maksudnya adalah taufiq Allah SWT yang diberikan kepadamu agar kamu dapat menjalankan segala kebaikan, ibadah dana mal-amal ukhrawi.
3️⃣‘Afwun min Ad-Dayyan, maksudnya adalah pemaafan dan pengampunan dari Allah SWT kepada dirimu, sebab, Allah SWT adalah Dzat yang Maha Pemaaf, Pengampun, Mulia dan Maha Pemberi segala kebaikan.
4️⃣Secara bahasa, ‘afwun juga berarti tambahan dan banyak (melimpah), karenanya, dalam bahasa Arab dikatakan: ‘afwul mal, maksudnya adalah tambahan dan melimpahnya harta.
Dalam Q.S. Al-Baqarah: 219 disebutkan: Yas-alunaka madza yunfiqun? Qulil ‘afwu, maksudnya adalah: infaqkan harta yang berlebih dari nafkah pokok mu.
Dengan demikian, ‘al-‘afwu dalam do’a di atas, juga bisa dimaknai: semoga Allah SWT memberikan kepadamu apa yang kamu minta dan bahwa melebihi apa yang kamu minta.
Oleh karena itu, perbanyak ucapan:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Pemberi ‘afwun, yang mencintai sifat ‘afwun, oleh karena itu, berikanlah ‘afwun itu kepada diriku."
(*)