Manhaj Ribet di Bulan yang Lapang
Gapapa baca doa buka puasa mana saja bagus, yang ma'tsur lebih bagus, baca basmalah juga cukup. Gak ada bid'ah di dalamnya kecuali bagi orang yang tak paham bid'ah itu apa. Iya, jujur mereka gak paham.
Tak apa kultum tiap hari, gak ada yang bilang itu sunnah tersendiri terkait Ramadhan, semua paham ini tradisi saja. Kecuali orang yang di hatinya ada waham, selalu cemas kalau-kalau ini bid'ah itu bid'ah, itu gangguan mental.
Gak apa-apa buka puasa bersama, mau tiap hari, sesekali, urusan makan, bukan urusan ibadah mahdhah, katanya kalau urusan duniawi gak ada bid'ah-bid'ahan tapi bagi orang yang menderita waham bid'ah seakan semua hal di sekelilingnya ancaman jadi potensi bid'ah. Jangan-jangan nanti ditanya pula bid'ah apa tidak takjil gorengan tiap hari... dan lucu aja kalau nanti dijawab, asal tidak menganggap makan gorengan tiap hari itu sunnah maka tak apa.
Nastaghfirullah al-azhim. Kita berlindung dari orang yang berlebih-lebihan dalam agama seperti ini. Awalnya ingin hati-hati malah jadi gangguan mental, anxiety, kecemasan berlebihan atas "virus bid'ah" plus ditambah pemahaman mereka yang bermasalah tentang apa itu bid'ah.
Saya sampe mengelus dada dulu saat baca buku ustad mereka, 1000 bid'ah atau apa judul persisnya, ngidam pun dibid'ahkan hanya gara-gara gak ada di zaman Rasul s.a.w. Laa haula walaa quwwata illa billah..
Siapa yang berlebih-lebihan dalam agama akan dibuat capek sendiri dengan sikapnya. Wallahu a'lam.
(Rudi Wahyudi)