[PORTAL-ISLAM.ID] BEM Seluruh Indonesia akan tetap menggelar unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April dengan tuntutan utama menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko lantas meminta masyarakat tidak lagi berpolemik terkait jabatan presiden tiga periode.
Moeldoko menjelaskan, Presiden Jokowi sudah menegaskan tetap patuh dengan konstitusi terkait jabatan presiden.
"Saya ingin tegaskan kepada masyarakat, sudahlah cukup jangan lagi berpolemik tentang jabatan tiga periode, perpanjangan. Presiden sudah tegas," ujar Moeldoko saat jumpa pers, Rabu (6/4/2022).
Moeldoko menjelaskan, saat ini pemerintah sedang fokus memikirkan pandemi Covid-19 yang belum tuntas.
Tak hanya itu, pemerintah saat ini sedang membuat skenario untuk menghadapi dampak dari perang Ukraina dan Rusia, khususnya terhadap ekonomi Indonesia.
Moeldoko memastikan pemerintah berpikir ke depan untuk kemajuan bangsa dan wacana perpanjangan jabatan presiden merupakan hal yang tidak produktif untuk dijalankan oleh pemerintah.
"Jangan berputar-putar bangsa ini berbicara yang tidak produktif. Bicara perpanjangan bicara tiga periode. Presiden sudah jelas, mau ngomong apa lagi?! Masih lagi dipersoalkan. Saya ingatkan sekali lagi, cukup. Sudah cukup berpolemik tentang ini," ujar Moeldoko.
Moeldoko juga meminta agar polemik perpanjangan jabatan presiden tiga periode tidak dikaitkan datang dari Istana.
Moeldoko berdalih soal presiden 3 periode merupakan usulan dari luar dan tidak ada sangkut paut dengan presiden Jokowi dan Istana.
"Pemerintah tidak pernah membicarakan itu (perpanjangan jabatan presiden). Kalau itu bergelinding di luar, bergelinding di DPR, itu urusan DPR, jangan melibatkan pemerintah. Presiden sudah menegaskan jangan lagi berbicara soal itu," ujar Moeldoko.
[VIDEO]
Panik ya
— MeLodi (@kidungh4ti) April 7, 2022
Ya iya lah panik
Mau ngomong apa terserah ya pak
Aksi 11 April 2022
In sya Allah LANJUT pic.twitter.com/Av6KYIJziA