[PORTAL-ISLAM.ID] Pertemuan menteri keuangan negara-negara G20 rencananya akan berlangsung Rabu (20/4/2022), hari ini. Namun sejumlah menteri negara Barat, disebut akan melakukan walk-out.
Hal tersebut tak lain karena kehadiran Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov. Amerika Serikat (AS) dan sekutu telah menolak Rusia hadir dalam KTT bahkan menginginkannya keluar dari G20 itu.
Alasannya karena serangan Rusia ke Ukraina. Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu di mana perang telah membuat 2.000 lebih nyawa melayang dan 4,4 juta mengungsi.
Dilansir Reuters, salah satu menteri yang akan walk-out adalah Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Ia tak akan menghadiri sesi G20 yang diikuti oleh pejabat Rusia.
Hal sama juga akan dilakukan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak. Ini juga akan diikuti negara lain yang tergabung di G7.
Seorang pejabat kementerian keuangan Prancis mengharapkan beberapa menteri dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) untuk meninggalkan kursi mereka ketika delegasi Rusia akan berbicara.
Meski demikian, ada pula beberapa yang mendukung keberadaan Rusia. Sebut saja China dan Brasil.
G20 terdiri dari Amerika Serikat (AS), Afrika Selatan (Afsel), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, China, Turki, Uni Eropa dan termasuk Indonesia. Tahun ini RI menjadi pemimpinnya dan diberi gelar presidensi G20.
RI sendiri belum mengomentari ini. Tapi saat ditanyai beberapa pekan lalu soal boikot Rusia di G20, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut tak semua persoalan harus Indonesia komentari.
"Kami juga memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari statement yang disampaikan tersebut. Tidak semua pernyataan perlu kita respons," kata juru bicara Kemenlu RI Tengku Faizasyah kala itu.
"Dari perspektif Indonesia, kita menjalankan apa yang menjadi preseden penyelenggaraan G20 dengan tetap mengharapkan kehadiran dari seluruh anggota G20 dalam berbagai rangkaian pertemuan G20."
Pertemuan puncak KTT G20 akan dilakukan di Bali Oktober 2022. Sebelumnya Kedubes Rusia di Jakarta menyebut Presiden Vladimir Putin akan datang.[Reuters]