Oleh: Naniek S Deyang (wartawan senior)
Mau nulis dari kemarin tapi kok ya lupa-lupa terus, gegara seharian kemarin ngurusin pengusaha yg ngibulin kita😁.
Persis Solo, club sepak bola milik Kaesang dan Erick Tohir, ternyata secara tidak langsung terseret kasus mafia minyak goreng.
Kok bisa? Iya Wilmar Grup yg jadi sponsorship dari Club Persis Solo itu lewat anak perusahaannya Wilmar Nabati, ternyata terseret kasus mafia minyak goreng, dan Preskomnya yg fotonya dalam berapa hari ini wara-wiri dengan LBP, MP Tumanggor jadi tersangka.
Sontak setelah uang Wilmar ada yg mengalir ke klub sepak bola milik anak presiden, maka Persis pun langsung memutuskan kontrak dengan Wilmar sebagai sponsorship.
👉Kalau bicara minyak goreng, sebetulnya anak-anak Pak Presiden Kaesang dan Gibran, juga berbisnis dengan para pelaku alias pemain minyak goreng lain, selain Wilmar.
Gandhi Sulistyo Managing Director Sinar Mas dan juga eksekutif yg selalu mewakili keluarga pemilik Sinar Mas, Eka Tjipta Wijaya, mendirikan bisnis dengan Kaesang dan Gibran lewat GK Hebat Grup yg bergerak di berbagai bidang.
👉Sinar Mas adalah pemilik hak konsesi tanah negara terluas yaitu diperkirakan sekitar 7 juta hektar. Nah di lahan tersebut mayoritas ditanami sawit selain kayu utk bahan pulp. Sinar Mas menanam sawit, memproduksi CPO dan juga produk2 turunan CPO seperti minyak goreng, margarine dll. Utk minyak goreng, merek yg diproduksi adalah FILMA.
👉Kini Gandhi Sulistyo juga dihadiahi jabatan oleh Pak Presiden sebagai Duta Besar di Korea Selatan.
👉Entah kenapa Pak Presiden melihat Sinar Mas sangat istimewa, karena bukan hanya Gandhi Sulityo yg berbisnis dengan anak2nya yg diberi hadiah jadi orang "pemerintahan", eksekutif lainnya dari Sinar Mas, Dhony Rahajoe juga ditunjuk Wakil Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
👉Di GK hebat juga ada saham keluarga TP Rachmat yg juga pemilik tambang batu bara dan kelapa sawit.
👉Saya sebenarnya masih ada data beberapa konglomerat yg berhubungan dengan anak-anak Pak Presiden, termasuk konglomerat pemain Kelapa Sawit (bahan baku minyak goreng), tapi nantilah saya masih perlu konfirmasi dan banyak membaca bahan-bahan.
👉Yg jelas Kaesang dan Gibran banyak bermain bisnis dengan para anak dan cucu para taipan, terutama lewat kelompok usaha GK Hebat atau lewat perusahan Raffi Ahmad dan istrinya, Rans Family.
⛔Ini kadang yg jadi pertanyaan saya, apakah hubungan baik para konglomerat dengan keluarga Pak Presiden ini bisa membuat Pak Presiden tegas terhadap permainan kartel dan monopoli para konglomerat, termasuk utk komoditas minyak goreng (para pemilik kebun sawit)?
Entahlah, setelah ramai Kejagung menetapkan 4 tersangka mafia minyak (meski dua yg ditangkap hanya kurcaci), dan ternyata lagi salah satu perusahaan minyak goreng yg terlibat dalam mafia adalag sponsorship Persis Solo milik Kaesang Erick Tohir, tiba-tiba Pak Jokowi mengumumkan ekspor CPO sementara distop.
Kita lihat apakah "ketegasan" pak Presiden menyetop ekspor CPO, langsung bisa menurunkan harga minyak goreng? Seberapa lama Pak Jokowi bisa menyetop ekspor CPO? Jangan2 kayak kasus Batubara, baru berapa hari diumumkan distop ekspornya langsung dianulir menterinya yg paling berkuasa.
Entahlah oligarki memang luar biasa menjerat menjerat para penguasa hingga tidak bisa mengambil tindakan tegas!
*Sumber: fb penulis