Oleh: Fuad Bawazier, Mantan Menteri Keuangan
Pekan ini Presiden Jokowi memperingatkan para menterinya agar tidak lagi berbicara penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden. Alhamdulillah !
Tetapi diluar dugaan ternyata pernyataan Presiden kali ini diam diam di tanggapi sinis oleh para aktivis. Mereka menganggap pernyataan itu dikeluarkan untuk menggembosi gerakan mahasiswa 11 April 2022.
Sudah sedemikian rendah atau sudah sedemikian hancurnya kredibilitas Presiden Jokowi dimata masyarakat atau mahasiswa pada khususnya?
Mereka berargumentasi jika Presiden serius, sejak awal tidak akan ada gerakan atau suara presiden 3 periode atau penundaan pemilu yang di orkestra oleh orang orang dekatnya.
Mereka (mahasiswa dan aktivis) percaya nanti setelah lebaran usai (Mei) akan ada lagi rekayasa penggalangan untuk menunda pemilu, dan ini bisa terjadi karena ada biayanya, ada yang membiayai. Jadi singkat ceritanya, gerakan penundaan pemilu itu ganti strategi dan ganti komandan.
Jadi masyarakat yang cinta konstitusi harus selalu waspada. Wallahualam bisawab.