Semalam saya sedang diskusi dengan seseorang kenapa orang munafik itu dengki terhadap orang beriman?
👉Coba deh kita perhatikan, lazimnya orang beriman itu akan senang melihat geliat kebangkitan Islam di Barat, tapi perasaan orang munafik itu tidak senang, bahkan mereka justru menghujat.
👉Begitu juga saat sejumlah anak muda melakukan syi'ar Islam dengan kegiatan membaca Al Quran di Malioboro, lazimnya sesama muslim itu muncul perasaan senang.
👉Atau ketika melihat fenomena banyak artis hijrah yang sekarang aktif di pengajian lazimnya perasaan seorang muslim itu pasti senang.
Tapi yang dirasakan oleh orang munafik itu tidak muncul perasaan yang lazim itu, dada mereka terasa sempit, sesak, panas, merasa tidak nyaman, tidak muncul perasaan senang yang harusnya dirasakan oleh orang beriman.
Ini salah satu penyakit hati, hati mereka itu sakit sehingga dada mereka terasa sempit ketika melihat syi'ar Islam.
Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 10, ayat ini berkaitan dengan pembahasan sifat orang munafik...
فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ
Yang artinya:
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."
Hati mereka tidak akan suka dengan kebaikan Islam, mereka pasti tidak akan senang dengan syiar Islam.
Mereka akan bahagia ketika umat Islam terduduh dengan kasus terorisme, nah disitu mereka ibarat dapat durian runtuh begitu bahagia perasaan mereka.
Mereka akan bangga ketika tokohnya masuk gereja, fotonya akan diviralkan dengan berbagai macam pujian.
Mereka akan bahagia melihat orang Islam nikah dengan orang Kristen, doa dan dukungan dari mereka untuk pasangan haram ini.
Kecondongan hati mereka seperti ini sejatinya adalah hukuman terberat dari Allah kepada mereka sehingga rasa cinta, bahagia dan senang yang lazim dimiliki oleh orang beriman terhadap agamanya Allah cabut dari dada mereka, dan kecondongannya terhadap keburukan, terhadap kekafiran terhadap kezaliman.
Semoga Allah menjaga hati kita semua dari kemunafikan agama.
(Kang Irvan Noviandana)