[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah pemimpin yang istiqomah menyelenggarakan salawatan. Pecinta Nabi sejati.
Kisah ini tertulis berkat penuturan langsung Habib Syech bin Albul Qadir Assegaf. Katanya, dari sekian banyak pemimpin di Tanah Air, hanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang istiqomah menyelenggarakan acara majelis salawat setiap bulan. Bahkan ayah mertua Ganjar lah yang pertama kali menyebarkan maulid simtud duror di daerah Purbalingga.
Lumrah jika seorang pejabat menyelenggarakan acara salawat akbar, dziki akbar maupun tablig akbar. Bahkan tidak sering kita mengeluarkan cibiran karena gelaran acara yang mestinya jadi lumbung amal saleh itu justru dijadikan ruang pencitraan atau perilaku yang dibuat-buat.
Untuk menilai apakah penyelenggaraan salawat akbar dan acara sejenisnya itu benar-benar tulus atau sekadar pencitraan bisa dilihat dari keistikomahannya. Jika satu dua kali atau bahkan hanya menjelang kampanye, sudah dipastikan itu adalah pencitraan. Tapi jika selama memimpin seorang pejabat mampu secara istikomah menyelenggarakan berarti ketulusan hatinya bisa dipercaya.
“Sejak Pak Ganjar dilantik sebagai Gubernur Jawa Tengah pada 2013 sampai saat ini terus istiqomah menyelenggarakan acara Jateng Bersalawat. Setiap bulan keliling dari satu kabupaten ke kabupaten lain,” tutur Habib Syech bin Abdul Wadir Assegaf.
Habib Syech pun mengatakan, pertemuan pertama dengan Ganjar juga terjadi dalam majelis salawat yang diselenggarakan di Kabupaten Klaten. Saat itu, Ganjar masih sebagai calon dan belum ditetapkan sebagai Gubernur Jateng. Pada pertemuan itu Habib Syech mengeluarkan tantangan jika Ganjar memang pecinta salawat maka setiap bulan akan menggelar acara salawat akbar.
“Dan beliau istiqomah, konsisten. Ini yang susah kita temui di Indonesia,” kata Habib Syech.
Di lain kesempatan, Habib Syech juga membuka rahasia kenapa Ganjar begitu cinta pada salawat. Karena ayah mertuanya, merupakan sosok di balik tersebarnya maulid Simtud Duror karya Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di daerah Purbalingga dan sekitarnya.
Ayah mertua Ganjar merupakan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Roudlotussholichin Kalijaran Purbalingga. Pondok tersebut didirikan oleh Kiai Hisyam Abdul Karim.
"Inilah pemimpin umat yang utuh. Pribadi yang cerdas dan alim plus punya istri Bu Nyai," kata Habib Syech.
Berbagai pengalaman pun dialami Ganjar yang rutin menggelar Jateng Bersalawat. Salah satunya saat mengajak Moazzam Malik yang waktu itu menjabat Duta Besar Inggris untuk Indonesia. Moazzam, kata Ganjar, sangat terharu melihat ribuan orang berkumpul jadi satu melantunkan salawat kepada Rasulullah.
“Beliau sampai nangis dan bertanya-tanya, kapan dirinya bisa membuat acara serupa di Inggris sana,” kata Ganjar.
Bahkan saking herannya Moazzam sampai bertanya berapa biaya yang dikeluarkan untuk mengumpulkan sedemikian banyak orang.
Atas pertanyaan itu, Ganjar cuma memberi satu jawaban. “Yang menyatukan mereka adalah cinta kepada Nabi Muhammad SAW.”