[PORTAL-ISLAM.ID] PT Pertamina resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter (beda-beda provinsi) dari sebelumnya sekitar Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.
Adapun kenaikan harga beragam di masing-masing wilayah atau provinsi berkisar Rp 3.500-Rp 3.600 per liter.
Seperti pada wilayah Jawa harga Pertamax naik dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500.
Kenaikan harga Pertamax ini dengan dalih harga minyak dunia mengalami kenaikan.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Pernama alias Ahok mengatakan kenaikan harga Pertamax Pertamina masih lebih murah dibandingkan SPBU swasta,
"(Harga) pasti di bawah SPBU swasta," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (31/3/2022).
Jika dibandingkan dengan Shell misalnya, harga Shell Super yang BBM beroktan 92 setara Pertamax dibanderol Rp12.990 per liter per Maret 2022.
Pernyataan Ahok soal kenaikan harga Pertamax Pertamina lebih murah dibanding SPBU swasta ini lantas disentil Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu menanyakan ke Ahok kenapa saat harga minyak mentah dunia anjlok seperti beberapa waktu lalu (bahkan anjloknya drastis), tapi Pertamina tidak menurunkan harga Pertamax? Sekarang harga Pertamax dinaikan hingga nyaris 40% dengan dalih harga minyak dunia naik.
"Sebagai informasi saja bahwa sebagian besar SPBU swasta membeli BBM lewat Pertamina - ya pasti lbh mahal swasta. Bukan itu masalahnya," kata Said Didu di akun twitternya.
"Pertanyaan publik adalah kenapa saat crude (minyak mentah dunia) anjlok, BBM pertamina tdk turun?" ungkap Said Didu.
Atas pertanyaan publik seperti itu Said Didu minta tanggapan/jawaban dari Ahok.
"Mohon pak Komut @basuki_btp jelaskan dengan jujur dan kata-kata yang sopan," pungkas Said Didu.
Hingga sampai saat ini Ahok tidak membalas pertanyaan Said Didu.
Netizen pun mengunggah meme kata-kata Ahok yang paling terkenal "TAI LU!".
— Kami Penipu Ulung (@KingOfLipServis) March 31, 2022