[PORTAL-ISLAM.ID] Disampaikan oleh Syed Abdullah di akun twitternya @Dragonvibee kisah seorang Pemuda Sholeh Afghanistan:
(1) Ketika saya berada di pangkalan udara Bagram (pangkalan utama Amerika di Afghanistan selama pendudukan) pada tahun 2002, tentara AS membawa seorang sopir taksi muda Afghanistan. Dia baru berusia 22 tahun. Namanya Dilawar.
(2) Dia dibawa hanya empat hari sebelum akhir Ramadhan. Selama empat hari, dia dirantai ke langit-langit dengan pergelangan tangannya. Setiap kali tentara AS akan memukulinya, dia akan berteriak: “Ya Allah!”. Jadi mereka terus memukulnya untuk mendengarnya mencari pertolongan Allah sampai mereka membunuhnya! Saya melihatnya.
(3) Ketika dokter memeriksa tubuhnya, dia mengatakan dia telah melihat luka serupa pada orang yang ditabrak bus. Dia dibunuh saat mengatakan Allah, selama bulan Ramadhan!
Saat dia dipukul, dia berkata: "Aku menang, demi Tuhan Ka'bah!", Karena dia tahu dia telah mencapai surga dengan kehendak Allah.
Semoga Allah memberinya Surga.
- Arsip Moazzam -
This has to be one of the most horrific things I have ever witnessed in my life.
— Syed Abdullah (@Dragonvibee) April 5, 2022
When I was in Bagram airbase (the mini America of Afghanistan during occupation) in 2002, US soldiers brought in a young Afghani taxi driver. He was just 22. His name was Dilawar. 1/4 pic.twitter.com/L6cM4y46vE