[PORTAL-ISLAM.ID] Perdana Menteri Pakistan Imran Khan digulingkan oleh oposisi politik melalui mosi tidak percaya pada Minggu (10/4/2022) pagi waktu setempat.
Voting mosi tidak percaya dimenangi oleh oposisi setelah beberapa sekutu Khan dan sebuah partai koalisi utama meninggalkan sang perdana menteri, sebagaimana dilansir NTD.
Khan digulingkan setelah 174 dari 342 anggota parlemen (memenuhi syarat 50%+1) mendukung mosi tidak percaya yang diajukan oposisi terhadap pemerintahannya. Selama pemungutan suara, anggota Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang berkuasa tidak hadir.
Setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Imran Khan, parlemen Pakistan dijadwalkan untuk memilih Perdana Menteri baru lewat pemungutan suara pada Senin (11/4/2022).
Oposisi gabungan akan membentuk pemerintahan baru. Sejauh ini, pemimpin oposisi utama, Presiden Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), Shehbaz Sharif telah menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan jabatan Perdana Menteri.
Khan, yang menuduh oposisi berkolusi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkannya, sebelumnya meminta para pendukungnya untuk menggelar aksi unjuk rasa secara nasional pada hari Minggu (hari ini, tapi keburu sidang parlemen yang memutuskan Mosi Tidak Percaya).
Khan sebelumnya telah mencoba untuk menghindari pemungutan suara dengan membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilihan umum lebih awal.
Tetapi, keputusan Mahkamah Agung memerintahkan pemungutan suara untuk dilanjutkan.
Oposisi menyerukan penggulingan Khan dengan tuduhan salah urus ekonomi karena inflasi melonjak dan nilai rupee Pakistan yang anjlok.
Pemungutan suara tersebut mengakhiri gejolak politik selama berbulan-bulan dan krisis konstitusional yang mengharuskan Mahkamah Agung untuk menyelesaikannya.
Sebelum digulingkan, Khan pada Jumat (8/4/2022) menuding bahwa lawan-lawannya berkolusi dengan AS untuk menggulingkannya atas pilihan kebijakan luar negerinya.
Kebijakan luar negeri yang diambil Khan seringkali tampaknya menguntungkan China dan Rusia dan menentang AS.
Khan berujar, Washington menentang pertemuannya pada 24 Februari dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin beberapa jam setelah Rusia menginvasi Ukraina.
"Kerugian besar bagi orang Pakistan. Satu-satunya politisi Pakistan modern yang dihormati berkat karisma dan prinsipnya, digulingkan hari ini," ujar seorang warga Afghanistan @paykhar.
*CATATAN: Satu per satu Sahabat Erdogan dilengserkan. Dari mulai Mursi di Mesir, Mahathir Mohamada di Malaysia, dan Imran Khan di Pakistan. Erdogan sendiri sudah berkali-kali dicoba dilengserkan, Alhamdulillah gagal.
A big loss for Pakistanis. The only modern Pakistani politician who commanded respect thanks to his charisma and principles, was ousted today. pic.twitter.com/2iEZsjra9h
— Sangar | سنګر پیکار (@paykhar) April 9, 2022
USA and our stack holders r behind it..
— Emran Faiz Butt 🇵🇰 عمران فیض بٹ (@Haiderbutt0007) April 9, 2022
We our new PM is on Bail with his son n Money Laundering Charges..
They can serve Better to USA...
They have offshore Assets n billions in UK etc..
What @ImranKhanPTI achieved in politics until now is not short of a miracle.
— MOHAMMAD ABDULLAH (@MAbdullahPTI10) April 9, 2022
He challenged the traditional political establishment with a just and ambitious vision that attracted the support of millions. In office or in opposition he is a leader & a beacon of hope to #Pakistan. pic.twitter.com/CsMBk7GqFC