ADE ARMANDO DAN ORANG-ORANG SEPERTI ADE ARMANDO SANGAT BERBAHAYA BAGI NKRI!
(By Azwar Siregar)
Secara pribadi saya sudah berkali-kali menyampaikan ketidaksetujuan saya terhadap penganiayaan Ade Armando. Baik secara hukum, maupun secara kemanusiaan itu perbuatan yang jelas-jelas tidak bisa dibenarkan.
Tetapi sebaliknya, kemarahan dari massa yang berujung pemukulan dan upaya mempermalukan Ade Armando dengan menelanjanginya bisa saya maklumi.
Saya sudah memberikan contoh. Dan memang seringkali sudah terjadi dikehidupan kita sehari-hari. Para pelaku kejahatan, sebut saja seperti copet atau jambret yang tertangkap massa dimain hakimi beramai-ramai.
Ade Armando memang bukan copet. Dia juga bukan jambret. Tapi bagi sebagian besar umat Islam, kejahatannya lebih parah dari sekedar copet yang cuma mencuri uang seratus-dua ratus ribu.
Ade Armando berkali-kali menyakiti banyak perasaan Umat Islam dengan mengeluarkan berbagai ucapan kontroversial.
Sebut saja misalnya dia pernah bilang " Allah bukan orang Arab". Pernyataan ini pernah juga dikutip Dudung.
Sekilas pernyataan ini memang tidak salah. Karena Allah memang bukan orang apalagi orang dari suku atau ras tertentu (Arab). Tapi justru disinilah letak kesalahan fatalnya Ade dan Dudung. Karena secara tidak langsung mereka merendahkan Allah dengan memperbandingkannya Tuhan dengan orang atau suku hanya karena kebencian mereka kepada ras Arab.
Penistaan ini sempat dilaporkan ke Polisi. Tapi selama lima tahun, kasus ini tidak pernah selesai.
Selanjutnya Ade pernah mengupload foto Ulama memakai topi Santa Claus menjelang Perayaan Natal.
Saya tidak tahu apa yang merasuki otak seorang Ade Armando sampai melakukan berbagai upaya provokasi padahal mengaku perwakilan Islam yang damai. Masalah ini juga dilaporkan ke Kepolisian.
Provokasi Ade Armando masih banyak lagi. Misalnya menyebut Pamggilan Azan tidak suci (dilaporkan juga ke Polisi), menyebut perintah Sholat Lima Waktu tidak ada di Alquran, perilaku eljibiti tidak diharamkan dalam Islam.
Berbagai upaya provokasi Ade Armando sudah dilaporkan ke Polisi. Tapi Ade Armando tetap aman dan sepertinya tidak bisa disentuh hukum.
Barangkali karena Hukum Formal dianggap rakyat tidak mampu memberikan rasa keadilan, maka sebagian dari rakyat memberikan keadilan lewat Hukum Jalanan.
Tetapi diluar masalah ini, sejak dulu saya memang mengkhawatirkan akibat dari ulah segelintir manusia-manusia model Ade Armando ini.
Mereka yang merasa terpelajar seringkali berubah jadi Provokator yang menjelek-jelekkan agama dan keyakinannya sendiri. Mungkin karena merasa sudah lebih pintar dari Tuhan, jadi berani menjadikan Islam sebagai bahan olok-olokan.
Parahnya, orang-orang seperti Ade Armando malah seperti di support dan didukung dengan diam-diam oleh kalangan Non Muslim dan Penguasa yang dikendalikan Elit Non Muslim.
Muslim seperti Ade Armando yang suka jahil terhadap keyakinannya sendiri dianggap sebagai Muslim yang asyik. Orang-orang seperti Ade Armando yang suka melanggar ajaran agamanya disebut sebagai Muslim yang toleran.
Kondisi ini menjadi berbahaya atau membahayakan. Karena Muslim yang tetap teguh berpegang kapada keyakinannya, sebut saja tidak mau mengucapkan "Selamat Natal" karena diharamkan oleh sebagian Ulama akan dituduh Radikal.
Semakin lama pengertian Toleran dan Radikal semakin bias.
Kalau dulu Toleran itu adalah sikap saling menghargai dan menghormati agama dan keyakinan masing-masing, tetapi karena ulah orang-orang seperti Ade Armando, toleransi berubah maknanya menjadi sikap saling mencampur-adukkan ibadah dan ritual semua agama. Maka terjadilah Ustadz Zikir di Gereja dan Pendeta ceramah di Masjid.
Sebaliknya Pengertian Radikal juga semakin tidak masuk akal. Kalau dulu Radikal adalah sebutan untuk kelompok yang tidak bisa menerima kebersamaan dengan orang yang berbeda keyakinan, sekarang Muslim yang rajin sholat dan berupaya hidup dengan sunnah misalnya memelihara jenggot juga dianggap radikal!
Tentu saja semakin lucu kalau mengingat tuduhan intoleran dan radikal hanya disematkan kepada Umat Islam. Karena sahabat-sahabat Non Muslim selalu beranggapan Islam yang baik dan damai itu harus seperti Ade Armando.
Jadilah Muslim itu dianggap toleran kalau mau melanggar syariat Agamanya. Muslim yang asyik itu kalau mau makan babi. Muslim yang tidak radikal itu kalau tidak masalah agamanya dilecehkan.
Gila!
(fb)