[PORTAL-ISLAM.ID] Ustadz Firanda Andirja Abidin menuai sorotan usai rencana kedatangannya di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditolak oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) setempat karena dituding radikal.
Warga NU yang menamakan diri Aliansi Santri Nusantara Wajo melakukan unjuk rasa penolakan di Kantor Bupati Wajo, Jumat (25/3/2022).
Padahal Ustaz Firanda yang dituding radikal tersebut ternyata seorang putra daerah Wajo.
Kedatangan Ustaz Firanda ke Wajo juga atas undangan dari Pemda Wajo.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Wajo Amran Mahmud saat menemui pengunjuk rasa.
"Kemarin membangun komunikasi dengan Ustaz Firanda karena dia adalah putra Wajo, dari orang tuanya Bapak Abidin yang asli Sengkang," kata Amran Mahmud saat menemui peserta unjuk rasa yang menolak kedatangan Ustaz Firanda, Jumat (25/3/2022).
Amran juga menyampaikan informasi bahwa Ustaz Firanda pernah menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jemaah haji dan umroh, serta penduduk Indonesia yang bermukim di Arab Saudi. Hal ini menjadi salah satu alasan Ustaz Firanda diundang ceramah di Wajo.
"Kami juga melihat latar belakang pendidikan beliau. Tidak ada sama sekali pikiran dari pemerintah daerah yang selama ini membangun kehidupan beragama di Wajo. Tidak ada sedikit pun terbesit keinginan untuk membuat gaduh paham yang sudah sejak dulu kita terima bersama," tuturnya.
Menurut Amran, mengundang Ustaz Firanda di Wajo murni hanya memberikan majelis ilmu. Amran juga menegaskan pihaknya cuma ingin menyambut Hari Jadi Wajo dengan kegembiraan, kebersamaan untuk membangun Wajo khususnya generasi Qurani.
Namun karena kian gencarnya penolakan, rencana kedatangan Ustaz Firanda untuk berceramah di kampung halamannya di Wajo bisa saja batal. Amran mengisyaratkan hal tersebut.
"Nanti malam kami bersama MUI, seluruh pimpinan ormas, Forkopimda akan membicarakan siapa nanti yang akan mengganti untuk mengisi tausiah dalam rangkaian Hari Jadi Wajo," sebutnya.
Seperti diketahui, penolakan kedatangan Ustaz Firanda ke Wajo digencarkan oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo. Mereka sejak awal menolak kedatangan Ustaz Firanda dengan dasar anggapan Ustaz Firanda sebagai penceramah radikal.
Penolakan dilakukan dengan seruan di media sosial. Penolakan juga dilanjutkan dengan aksi unjuk rasa dari Aliansi Santri Nusantara Wajo.
Peserta aksi yang tergabung dalam aliansi adalah GP Ansor, PMII Cabang Wajo, Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) As'adiyah Sengkang, dan beberapa warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo lainnya. (Detik)
Komentar Netizen
"Yang ditolak pernah ngisi ceramah di masjid Nabawi, gak sembarangan lho itu. Yang nolak pernah isi ceramah dimana?" ujar @arfanreza di twitter.
"2015 liat langsung beliau isi kajian di Nabawi ba'da magrib sampai sebelum isya. artinya bukan orang sembarangan kan? jadi definisi radikal disini tuh yang seperti apa ya?" komen @abidfzn.
"Kaum toleran Hanya milik kelompok ini. Yg lain Radikal," sentil @putra_nofi.
"Ga bisa dialog apa? Kok mudah banget main stigma, sesama ummat Islam jgn mudah dipecah belah dong," ujar @surya_a_m.
Yang ditolak pernah ngisi ceramah di masjid Nabawi, gak sembarangan lho itu. Yang nolak pernah isi ceramah dimana?
— Reza Arfan (@arfanreza) March 26, 2022
2015 liat langsung beliau isi kajian di Nabawi ba'da magrib sampai sebelum isya. artinya bukan orang sembarangan kan?
— abidfzn (@abidfzn) March 26, 2022
jadi definisi radikal disini tuh yang seperti apa ya?
Jgn lupa jaga gereja
— πΏππ«π ππͺπ¨π©ππ¦πππ’ (@meegadeth) March 26, 2022