Turki Menyambut Ramadan ala Ottoman
Sejak Erdogen menjadi presiden tradisi Islami dari masa kejayaan Ottoman digiatkan kembali.
Di saat Ramadan akan ada penabuh genderang berpakaian ala Ottoman keliling menjelang sahur. Selain menabuh genderang mereka juga akan membaca puisi tentang keutamaan Ramadan.
Di masjid-masjid dibagikan iftar secara gratis, disediakan meja kursi untuk berbuka bersama lengkap dengan hidangannya. Ayat suci Al Qur'an dibaca sambil menunggu adzan.
Lampu lampu hiasan juga dipasang di masjid masjid. Termasuk di Hagia Sophia. Dulu di masa Ottoman lampu minyak yang dipakai, sekarang lebih variasi dengan tulisan bertema Islami.
Sekitar 3300 penabuh genderang akan berkeliling di 963 area pemukiman yang dihuni 15 jutaan orang di Istanbul.
Walaupun Erdogen berpenampilan modern ala Eropa banyak kebijakannya sangat Islami termasuk menghapus larangan hijab (di buat dimasa Attaturk), membangun ribuan sekolah Islam (Hatip school), menggaitkan hafid Al-Quran, mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid (di masa Ottoman ratusan tahun berfungsi sebagai masjid, di masa Attaturk menjadi museum), mulai kebijakan menghapus riba (salah satu penyebab Lira jatuh), mensponsori pembangunan masjid dan dakwah di seluruh dunia (terutama eks. wilayah Ottoman), mensponsori film bertema Islami, dll.
Itulah pentingnya kita jangan menilai seseorang dari penampilan. Seringkali kita waktu pemilu memilih oknum "calon pemimpin" yang berpakaian Islami dengan embel embel gelar Haji ternyata ketika berkuasa malah korupsi, menyengsarakan rakyat dan kebijakannya anti Islam. Erdogen tidak pernah pake peci dan gak pernah nulis gelar Haji untuk kampanye.
Tidak sabar rasanya ingin menyambut Ramadan di Istanbul dan sholat tarawih di Hagia Sophia. Semoga dimudahkan Allah SWT amin ❤
Sumber: TRT World dan lain lain