Kita sering dengar pemikir/rasionalis/intelektual dengan gagah nya mengutak-atik ajaran agama, bahkan kitab suci dengan alasan tidak ilmiah/tidak rasional, tidak logis, kuno, tidak up to date, dan sebagainya.
Namun, mereka mingkem ketika nalar dan logika serta intelektualitas mereka berhadapan dengan praktek tahayul, khurafat dan syirik seperti; praktek larung laut, prosesi kendi nusantara, dan terbaru adalah "pawang hujan", dengan alasan kearifan lokal, khazanah budaya bangsa, kekayaan nilai-nilai luhur, warisan nenek moyang, dsb.
Kok standar ganda gitu ya? Kok terkesan ngeles ya? Nalar mereka kok ngak dipakai ya?
Otak mana, otak..???.. ๐๐ป๐๐ป๐๐ป
(Kamrizal Syafri)
Berikut penjelasan Cloud engineering, yg punya remot AC besar Langit...
โ ๐ KIะG VฮDะฆKฮ ๐ฎ๐ฉ๐ต๐ธ (@KING__VADUKA) March 24, 2022
Salam Santun ๐ pic.twitter.com/t7gz1wZfEd