Akal Sehat di Akhir Jaman
Sering saya bilang ke teman-teman di semua kelas, bahwa di akhir jaman iman yang terbaik adalah yang selaras akal sehat. Bila kita pengagum keajaiban-keajaiban, hal-hal yang khariqaul aadah, di luar nalar, maka kita punya potensi besar akan jadi pengikut Dajjal, sebab masa itu dia memiliki semua keajaiban itu.
Tapi, Rasulullah SAW bilang, sehebat-hebat Dajjal dia bahkan tak bisa menyembuhkan matanya sendiri yang "mlocot" kaya anggur kering. Itulah akal sehat. Itulah iman pemuda yang menolak tunduk pada Dajjal walau sudah dibunuh dan dihidupkan Dajjal berulang kali.
Ini menjawab sebagian orang kenapa ada yang sudah berderet gelar akademiknya bisa percaya pada klenik berbau agama.
Agama bila tak dipahami dengan akal sehat ya itu potensinya, khayali.
Jadi, saat ada yang bilang jangan bahas orangnya, bahas kekeliruannya saja, menurut saya kurang pas.
Sebab, segala muara kekeliruannya berasal dari kepribadiannya, yang memang suka hal-hal berbau mukasyafat dan ajaib-ajaib begitu. Preferensi keagamaannya sejak kecil begitu, dididiknya.
Itu yang kami kenal, jauh sebelum viral. Ada yang heran, kenapa seseorang yang dikagumi bisa berubah? Enggak, kami gak pernah melihat sesuatu yang berbeda. Dari dulu sama, itu saja yang kami dkk perdebatkan, bedanya dulu di ruang terbatas, sekarang viral di media sosial.
Wallahu a'lam.
(Rudi Wahyudi)