[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan tegas disampaikan salah satu tokoh NU Garis Lurus Habib Noval Assegaf di akun twitternya.
"Organisasi NU tidak mewakili Islam di Indonesia dan tidak ada hak untuk membuat aturan untuk umat Islam Indonesia," kata Habib Noval Assegaf di akun twitternya @NovalAssegaf, Sabtu, 19 Maret 2022.
Habib Noval Assegaf sendiri pernah menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pasuruan selama dua periode.
Beliau cukup aktif bersuara di media sosial melalui akun twitternya dalam rangka Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
Statemen Habib Noval Assegaf ini mungkin karena sudah terlalu jengah dengan sepak terjang ormas terbesar ini di era rezim Jokowi.
Pernyataan Habib Noval Assegaf banyak mendapat respons warganet.
"Betul Bib, meski saya tumbuh dari keluarga dan komunitas NU, saya juga berpendapat bahwa NU tidak boleh memonopoli dan menisbatkan diri sebagai satu-satunya pemilik otoritas kebenaran dalam Islam," komen akun @J_Mustofa.
Organisasi NU tidak mewakili Islam di Indonesia dan tidak ada hak untuk membuat aturan untuk umat Islam Indonesia.
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) March 19, 2022
Betul Bib, meski saya tumbuh dari keluarga dan komunitas NU, saya juga berpendapat bahwa NU tidak boleh memonopoli dan menisbatkan diri sebagai satu-satunya pemilik otoritas kebenaran dalam Islam.
— Sufi Knight (@J_Mustofa) March 20, 2022
Temen saya NU marah ketika kasus wayang yg dituduh haram
— Muchtar Bakhtiar (@bakhtia5) March 19, 2022
Tapi ketika ada pendeta yg minta 300 ayat Al-Quran di hapus, mereka diam tak bersuara