[PORTAL-ISLAM.ID] Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Dokter Sunardi (SU). Pendiri Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), meninggal dunia. Baru terduga teroris, sudah terbunuh saat penangkapan, entah bagaimana kejadian sebenarnya. Ya Robb. Karuniakan beliau husnul khotimah.
SU (54), terduga teroris tewas saat akan ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di rumahnya Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, pada Rabu (9/3/2022) sekitar 21.00 WIB.
Menurut penuturan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, SU sempat coba melarikan diri dengan mobil saat akan ditangkap oleh Densus 88.
Dalam upaya pelariannya, sambungnya, SU bahkan sampai menabrak pagar rumah warga di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, hingga rusak.
"Terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia," kata Iqbal saat dihubungi, Kamis (10/3/2022).
Menurut Iqbal, SU diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Islamiyah.
Rekasi Luas Netizen
"Terduga teroris langsung ditembak mati, yang jelas jelas teroris kkb papua malah dianggap saudara. Aneh," ujar @kifli127.
"DPR harus serius menertibkan SOP densus88 ini, tidak boleh lagi warga tak bersenjata mati ditangan petugas bersenjata lengkap, lebih baik petugas yg terluka daripada rakyat kecil tak bersalah yang mati.. murah betul nyawa ummat muslim," ungkap @EdiMahaMG.
"Dokter pejuang kemanusiaan ditembak mati, eh koruptor yg merugikan negara malah dikurangi hukumannya. Setan pun minder liat kelakuan kalian," komen @ridhorizki_02.
"Innalillahi. Baru terduga sudah langsung dibunuh. Apa sudah tersangka atau sudah diadili?" ujar @rustamaji.
"Baca beritanya, kalimat 'tegas dan terukur' rupanya sudah menjadi kata yang ngetrend, dipakai oleh densus dan banser. Herannya sasaran selalu umat Islam," komen @archabandung.
Terduga teroris langsung ditembak mati, yang jelas jelas teroris kkb papua malah dianggap saudara. Aneh
— kifli (@kifli127) March 10, 2022
DPR harus serius menertibkan SOP densus88 ini, tidak boleh lagi warga tak bersenjata mati ditangan petugas bersenjata lengkap, lebih baik petugas yg terluka daripada rakyat kecil tak bersalah yang mati..
— Bang Edi orang baik (@EdiMahaMG) March 10, 2022
murah betul nyawa ummat muslim
Dokter pejuang kemanusiaan ditembak mati, eh koruptor yg merugikan negara malah dikurangi hukumannya.
— Petani (@ridhorizki_02) March 10, 2022
Setan pun minder liat kelakuan kalian.
Korban terbesar dari perang melawan terorisme adalah umat Islam. pic.twitter.com/gaPoo6tcLU
— Kunyin189 (@kunyin189) March 10, 2022