CHARGING atau SWAP (Tukar Baterai)
Oleh: Joko Intarto
Lupakan nama-nama besar seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Dalam bisnis sepeda motor listrik di Tanah Air, brand-brand Jepang itu belum ikut berperang.
Yang sudah terjun ke medan laga sepeda motor listrik justru merk-merk baru. Yang sudah menempel di ingatan saya: Gesits, Viar, United dan Polytron. Yang baru mulai saya tahu: Gogoro dan Smoot.
Dari semua merek sepeda motor listrik itu, saya menyimpulkan ada dua konsep pengembangan produk yang berbeda. Pertama, menawarkan kemudahan bisa charging baterai secara mandiri di mana saja. Kedua, menawarkan kemudahan ganti baterai (swap) tanpa perlu charging lagi.
Pasar sepeda motor listrik diawali dari kehadiran produk konsep pertama. Kemudahan charging baterai di mana saja menjadi keunggulan sekaligus daya tariknya. Sebelum tidur, colokkan baterai ke jaringan listrik di rumah. Bangun tidur, daya baterai sudah penuh. Sepeda motor siap diajak kerja. Gesits menerobos pasar sepeda motor listrik nasional dengan konsep itu. Diikuti beberapa merk yang lahir berikutnya.
Meski daya tempuh 50 Km – 60 Km sudah cukup untuk berangkat dan pulang kerja, masyarakat masih sering bertanya, bagaimana kalau kehabisan setrum di tengah jalan? Mungkin sebagian orang membayangkan betapa repotnya saat mudik Lebaran dari Jakarta ke Jawa Tengah naik sepeda motor listrik. Mau di-charge di mana?
Keraguan itu sekarang dijawab Smoot dan Gogoro. Smoot yang diproduksi sepeda motor Minerva dan Gogoro yang asli Taiwan itu menawarkan keunggulan produk yang berbeda: Lupakan charging baterai. Kalau setrum habis di jalan, silakan copot baterai dan tukar dengan baterai yang baru di Alfamart, Alfamidi dan Indomart terdekat.
Saat ini, layanan tukar baterai baru tersedia di sekitar 200 outlet mini market tersebut. Itu pun masih di wilayah Jabodetabek. Kalau sukses, wilayah lain akan segera menyusul. Outlet tiga mini market itu sudah tersebar luas di seluruh Indonesia.
Konsep Smoot dan Gogoro saya prediksi lebih berhasil. Apalagi, dua operator ojol sudah memastikan bakal menggunakan kedua produk itu. Grab memilih Smoot. Gojek menggunakan Gogoro. Belakangan Lazada juga sudah merilis akan memakai Smoot untuk layanan antar barang.
Konsep Smoot dan Gogoro ini sepertinya cocok dengan rencana regulasi penjualan sepeda motor listrik yang bakal dirilis pemerintah dalam waktu dekat. Bocorannya, sepeda motor listrik harus dijual terpisah. Sedangkan baterainya akan dibuat universal: Semua merek sepeda motor listrik bisa menggunakan baterai merk apa saja. Bentuk dan dimensi baterai akan diseragamkan.
Saya sendiri lebih menyukai konsep tanpa perlu charging. Kapan saja baterai habis, hanya perlu tukar baterai di mini market terdekat. Tidak perlu menunggu lama untuk mengisi ulang baterai. Smoot mengklaim hanya perlu waktu 9 detik untuk mengganti baterai. Sedangkan waktu isi ulang butuh 2,5 jam hingga 6 jam.
Kalau ada rezeki, ingin juga saya membeli sepeda motor listrik. Satu saja. Kapan-kapan.(jto)