[PORTAL-ISLAM.ID] Diantara pejuang Suriah yang paling bersemangat untuk bertempur melawan Rusia di Ukraina adalah Suhail Mahmoud Muhammad alias Abu TOW. Legenda pejuang Suriah yang berasal dari faksi FSA (Free Syrian Army).
TOW merupakan sebutan khas masyarakat Suriah baik sipil mau pejuangnya untuk ATGM (Anti Tank Guided Missile). Ia dijuluki Abu TOW (Bapaknya TOW) bukan tanpa sebab. Masya Allah melalui tangannya, sampai hari ini total 146 tank serta kendaraan tempur rezim Assad dan sekutunya luluh lantak. Menurut komunitas militer dunia, Abu TOW dianggap sebagai operator ATGM paling ditakuti dan paling berpengalaman di dunia.
Sejak 2012 hingga hari ini Abu TOW telah terluka 8 kali. Ia pernah menghadapi beragam bangsa asing yang masuk Suriah untuk menghabisi oposisi. Bukan cuma pasukan Rusia. Bahkan pasukan dari suku Hazara Afghanistan. Garda Revolusi Iran. Garda Republik Irak. Milisi Hizbullah Libanon. Termasuk militer rezim Assad sendiri.
Dalam wawancara dengan media Alaraby.co (10/3/2022), Abu TOW berjanji "Bila masuk Ukraina, Aku tidak akan menyisakan satupun pasukan Rusia, dan akan membuat gunung dari tumpukan tank serta kendaraan tempur mereka lainnya!"
“Apa yang mendorong saya untuk meninggalkan front Suriah dan pergi ke Ukraina, adalah bahwa rezim Rusia adalah musuh rakyat Suriah, Ukraina dan musuh kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia,” kata Abu Tow.
Suheil Mahmoud Muhammad, yang dikenal sebagai Abu Tow oleh teman dan musuhnya, adalah seorang pejuang Suriah dan terkenal karena operasinya yang tepat dan mematikan dari rudal anti-tank BGM-71 TOW buatan AS, yang dengannya ia telah menghancurkan 146 tank rezim Assad dan Rusia, kendaraan lapis baja dan pesawat terbang, dan di mana dia mendapat julukannya.
"Tank-tank ini melakukan pembantaian terhadap saudara dan saudari Ukraina saya, dan ketika mereka selesai di Ukraina, mereka akan terus membunuh saudara-saudari Suriah saya," ujarnya.
Setelah melihat invasi mengejutkan ke Ukraina oleh pasukan Rusia, pria berusia 34 tahun itu segera menawarkan jasanya untuk membela 'saudara dan saudari Ukraina' dari tank Rusia.
“Tidak ada perbedaan antara menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja Rusia, baik di Suriah atau Ukraina. Tank-tank ini melakukan pembantaian terhadap saudara-saudari saya di Ukraina, dan ketika mereka selesai di Ukraina, mereka akan terus membunuh saudara-saudari saya di Suriah,” katanya.
Selengkapnya baca Alaraby.co.uk: