𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐑𝐮𝐰𝐚𝐢𝐛𝐢𝐝𝐡𝐨𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐟𝐚𝐭𝐰𝐚
Seumur-umur saya mengaji, belum pernah saya temukan perintah kepada Nabī Mūsā عليه الصلاة والسلام dan Hārun عليه السلام untuk ta'at untuk kepada Fir‘aun. Demikian juga dari ulasan guru-guru maupun kitāb yang saya baca.
Allōh ﷻ memang memerintahkan Nabī Mūsā untuk datang pertama kali kepada Fir‘aun dan berlaku lembut, sebab namanya juga mau berda‘wah, masa ujug-ujug datang terus kasar, adab buruk, main perintah-perintah. Fir‘aun itu raja gitu loh?
Tapi tidak ada ceritanya Nabī Mūsā tunduk kepada Fir‘aun, malah Nabī Mūsā menantang Fir‘aun dan tukang sihirnya di lapangan pada hari raya pas waktu dhuha.
Lah ini gerombolan Neo Murji-ah Kokohiyyūn malah mengatakan Allōh ﷻ memerintahkan Nabī Mūsā untuk ta'at?
Subhānallōh…
Pantas lah gerombolan Neo Murji-ah itu dikatakan penjilat telapak kaki hukkām (penguasa) yang zhōlim, sekalipun mulut mereka berbusa-busa mengaku diri mereka sebagai Salafiy. Salafiy macam apa menjilat kepada Fir‘aun?
Na'udzubillah min dzalik.
(Ustadz Arsyad Syahrial)