[PORTAL-ISLAM.ID] Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Merah Putih).
Misi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) leader oligarki dan sebagai man of gatenya China akan segera berakhir.
Di masa perang, kebenaran demikian berharganya sehingga hendaknya selalu didampingi oleh pengawal kebohongan (Wiston Churcil ) Penyesatan terbaik adalah mencampur fakta dengan fiksi didasarkan pada kemenduaan.
Atas perintah Oligarki dan istana LBP terus melakukan penyesatan, mengolah dengan pikirannya sendiri terus mencoba menghipnotis dengan fiksi, bukan saja agar sasaran mengikuti pikirannya melainkan juga mau melaksanakan apa yang di inginkan.
Bagi LBP penyesatan adalah senjata vital baginya untuk memperoleh kemenangan permanen mengobral fiksi. Di mana mana terus mengobral : untunglah kita punya Presiden seperti Jokowi dengan berbusa busa rekayasa pembenaran, LBP sudah berada pada posisi sulit dan resiko politik yang sangat besar, bahkan sudah sampai pada pertaruhan hidup atau mati – selamat atau melarikan diri.
Pemerintah China akan menyeret atau membuat perhitungan dengan LBP jika sampai 3 periode atau perpanjangan masa jabatan presiden sampai gagal. Karena syarat untuk meneruskan program OBOR antara lain adalah perpanjangan masa jabatan dan atau 3 periode. China sudah jadikan LBP sebagai man of gate nya.
Perjuangan untuk memperpanjang jabatan Presiden dan atau amandemen UUD untuk masa jabatan 3 periode atau jabatan seumur hidup adalah pintu masuk satu satunya agar bisa aman dan selamat. Untuk mewujudkannya sekuat tenaga harus melakukan pencitraan – penyesatan sesuai realitas.
Sayang momentumnya telah hilang, main main dengan pencitraan sudah membentur dengan keadaan yang sudah berubah, rakyat menolak dan sebagian partai partai koalisi besar yang dibangun selama ini sebagai benteng pertahanannya justru melakukan perlawanan.
Memutar balikan fakta dengan fiksi hilang kekuatan magis pelindungnya, terus nekad melakukan rekayasa kebohongan di tempat yang terang benderang, LBP harus melakukan operasi di lorong yang gelap gulita. Ucapan / perkataan dan tingkah lakunya justru menyeret dirinya menjadi musuh bersama masyarakat.
LBP harus menyadari seribu dan sejuta mata rakyat sedang terus membuntuti, mengamati , membaca bahkan sebagian rakyat sudah sampai pada klimak kemarahannya harus menangkapnya.
Dilorong yang gelap penampilannya akan semakin semu, menunjukkan tanda tanda kepanikan ( wajah pucat dan kosong ), ragu mengambil keputusan dan ketakutan. Percaya atau tidak tiba waktunya LBP akan masuk perangkap yang di buatnya sendiri.
Semua rekayasa jualan Jokowi dengan pencitraan fiksinya, berlindung dengan penampilan, ucapan / bicara tentang kebajikan, kejujuran dan kebenaran semuanya sudah terbongkar dan terbaca oleh rakyat, tidak lagi bisa menjadi topeng yang sempurna dalam dunia politiknya .
Bayang bayang dalam bayang, karena manuvernya tinggal bayang bayang, tidak lagi memiliki kekuatan yang kokoh bahkan akan segera roboh. LBP saat ini berada dalam lorong yang gelap dan akan semakin gelap. Terperangkap dalam penyesatan dirinya sendiri, benar benar dalam bahaya.
Misi LBP sebagai leader oligarki dan sebagai man of gate nya China akan segera berakhir.[suaranasional]